Mohon tunggu...
Abdurrahman Darojat
Abdurrahman Darojat Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang pembelajar

Menulislah untuk masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Mencari Cawapres Alternatif

18 September 2023   11:46 Diperbarui: 19 September 2023   01:30 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sosok Cawapres. | Foto: Kompas.com/Andika Bayu Setyaji 

Prabowo Subianto yang diusung koalis besar Gerindra, Golkar, PAN, dll. memiliki basis massa yang kuat di Jawa Barat dan sebagian Sumatera jika dilihat dari hasil Pilpres 2014 dan 2019. 

Tentunya koalisi yang mengusung Ganjar Pranowo menginginkan figur yang memiliki basis yang kuat seperti di kalangan nahdliyin atau di daerah yang merupakan basis yang kuat dari Prabowo atau Anies. 

Begitu juga Prabowo Subianto. Kekalahan pilpres dua kali yang dialaminya salah satu hal utamanya disebabkan oleh gagal menaklukkan wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Lepasnya PKB dan Muhaimin dari koalisi kubu Prabowo Subianto membuat jalan Prabowo untuk memenangkan Pilpres tidak mulus karena di Jawa Tengah dan Jawa Timur terdapat kantong-kantong suara besar PKB. Oleh karena itu, perlu kalkulasi matang dari tim Ganjar atau Prabowo dalam memilih cawapres. 

Tentu penting mempertimbangkan cawapres alternatif lain yang sekiranya memiliki modal sosial yang kuat, atau berasal dari wilayah yang memiliki pemilih yang besar

Salah Satu cawapres yang potensial untuk dilirik adalah Muhadjir Effendy. Muhadjir Effendy sekarang menjabat sebagai Menko PMK kabinet Indonesia Maju, sebelumnya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja menggantikan Anies Baswedan. 

Pria kelahiran Madiun, 29 juli 1956 memiliki pengalaman yang panjang didunia pendidikan-- menjadi rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama tiga periode dan berhasil membawa UMM memiliki reputasi besar di Jawa Timur dan Indonesia. 

Kebijakan-kebijakan progresifnya sebagai mendikbud di antara sistem sekolah full day 5 hari kerja dan sistem zonasi memberi keadilan bagi seluruh anak untuk mencicipi sekolah favorit. 

Selain itu, pada masa pandemi berhasil mengoordinasikan dengan baik program-program sosial untuk menjaga kondisi masyarakat yang sedang kesusahan.

Tentunya pengalaman kerja ini bisa menjadi pertimbangan serius bagi capres untuk memudahkan implementasi visi-misi. 

Selain itu juga beliau memiliki modal sosial yang kuat di kalangan Muhammadiyah dan jaringan UMM yang kokoh, dekat dengan kaum nahdliyin dan utamanya berasal dari Jawa Timur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun