Pemilik usaha tersebut bernama Uluman Nafi yang merupakan warga asli Kelurahan Singotrunan. Usaha yang dijalankannya tersebut merasakan dampak yang diakibatkan adanya  pandemi Covid19, seperti kurangnya permintaan akan produk batiknya. Batik Singotrunan selama ini hanya menerima pemesanan melalui aplikasi Whatsapp, akan tetapi saat ini masih kurang mengembangkan sistem pemasarannya melalui digital marketing.Â
Selain itu penulis juga membantu melakukan promosi produk melalui aplikasi media sosial yang bertujuan untuk memperluas pangsa pasar produk batik tersebut beserta pembuatan poster produk yang nantinya digunakan untuk promosi. Serta menawarkan produk batik ke toko oleh-oleh sekitar dan juga memberikan banner sebagai media promosi secara offline.Â
Diharapkan dengan program-program yang ditawarkan tersebut dapat membantu pemilik usaha batik untuk mengembangkan usahanya serta dapat meningkatkan permintaan akan produknya.Â
(Rahmanda Firdiansyah/Singotrunan/L. Dyah Purwita WSWW.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H