Mohon tunggu...
Rahmanda Ary Adi
Rahmanda Ary Adi Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa

Manusia yang ingin berkontribusi bagi kemanusiaan Email : rahmanda17tarigan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tren Cek Khodam, Logika Mistika Masih Membelenggu Masyarakat Indonesia

11 Juli 2024   16:55 Diperbarui: 11 Juli 2024   17:04 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cek Khodam menjadi tren di masyarakat terutama di media sosial. Dengan menonton live streaming dan hadiah yang diberikan seseorang bisa mengetahui ada atau tidak khodamnya. 

Khodam dipercayai sebagian besar masyarakat Indonesia sebagai pendamping atau pengawal manusia, khodam bisa berbentuk binatang hingga sosok-sosok yang dianggap kramat. 

Khodam juga dipakai untuk urusan-urusan tertentu seperti pengobatan, rezeki, jodoh, dll. Fenomana ini merupakan cerminan bahwa sebagian besar masyarakat kita masih terbelenggu dengan logika mistika.

Logika mistika ini bisa diartikan cara berpikir yang menganggap bahwa segala sesuatu atau realitas disebabkan oleh hal-hal gaib. Logika ini sering bergantung pada mitos, takhayul, dan hal supranatural yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah.

Logika ini masih sering dipakai oleh masyarakat Indonesia untuk menjelaskan suatu hal. Logika ini menganggap bahwa sesuatu yang gaib itu ada meskipun secara matter (benda) dia tidak ada. 

Kita ambil contoh misalnya listrik, mesti rupanya tidak bisa dilihat tetapi kekuatannya bisa diukur. Listrik juga bisa menghasilkan panas dan cahaya. Berbeda dengan khodam yang tidak dapat diperiksa dan diukur. Khodam hanya hasil ciptaan imajinasi manusia saja, secara realitas tidak ada

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun