Mohon tunggu...
Rahmanda Ary Adi
Rahmanda Ary Adi Mohon Tunggu... Freelancer - Orang Biasa

Manusia yang ingin berkontribusi bagi kemanusiaan

Selanjutnya

Tutup

Love

Cinta Bukan Kompetisi

18 September 2023   19:27 Diperbarui: 18 September 2023   20:00 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup hari-hari ini penuh dengan persaingan di sekolah, di tempat kerja, bahkan di media sosial bahkan merembet sampai ke hubungan asmara.

Kompetisi merupakan ajang perlombaan atau persaingan untuk mencari siapa yang unggul dan menang. tetapi apakah di dalam hubungan asmara kita membutuhkan kompetisi?

Dalam banyak hal dan jangka panjang kompetisi ini bisa memberikan efek negatif kepada hubungan asmara. Dengan adanya keinginan dari keduanya untuk bersaing menjadi yang unggul dan menang, bisa memicu sikap merendahkan pasangan dimana si pasangan akan merasa lebih superior, lebih pinter atau lebih kaya dibandingkan pasangannya.

Sikap merendahkan pasangan ini merugikan dan menyakitkan. kadang kala dilakukan dengan berkata kasar, mempermalukan dan menghina pasangannya.

Lantas mengapa kompetisi ini terjadi di hubungan asmara?

Ini dipicu oleh keseluruhan pengaturan dalam dunia yang kita jalani yang penuh dengan kompetisi, sehingga kita menganggap bahwa kompetisi suatu yang alamiah dan terbaik untuk dilakukan di semua tempat. 

Kita terbiasa mengalahkan satu sama lain untuk mencapai tujuan ini bisa kita lihat sedari kecil kita di sekolah di ajari berkompetisi, dimana kita harus selalu unggul dengan teman-teman kita. 

kalau begitu apa yang di butuhkan selain kompetisi di dalam hubungan? Bagaimana membingkai ulangnya?

Yang di butuhkan adalah memahami bahwa hubungan adalah sebuah tim dan bukan musuh, berkompetisi justru membawa keretakan dalam hubungan. Ketika punya tujuan perlu untuk saling mendorong dalam semangat membantu dan mendukung bukan bersikap kompetitif.

Ibarat naik gunung, mungkin kalau kita sendiri kita akan cepat berjalan tapi belum tentu sampai ke puncak karena mungkin kita kelelahan. Tapi dengan bersama-sama mungkin kita berjalan lambat tapi bisa jadi kita sampai ke puncak karena saling membantu. 

Maka dari itu bicaralah satu sama lain!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun