Mohon tunggu...
Rahman Arifin
Rahman Arifin Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 CILIMUS

Anggota Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB). Sedang belajar menulis yang bermanfaat bagi semuanya.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Wisata Bahari sebagai Upaya Melestarikan Sumber Daya Pesisir Indonesia

26 Januari 2023   12:51 Diperbarui: 26 Januari 2023   13:02 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutan Mangrove Karangsong (Dokpri)

Rahman Arifin, S.Pd. Guru IPS SMPN 1 Cilimus

Pendahuluan
Indonesia merupakan negara kepulauan yang wilayah lautnya mencapai tiga perempat bagian dari luas wilayah secara keseluruhan, wilayah daratnya terdiri dari pulau-pulau besar dan pulau-pulau kecil. Tercatat ada 17.805 buah pulau-pulau kecil (sekitar 10.000 buah di antaranya tidak berpenghuni) yang hingga saat ini belum digarap dan dikembangkan sehingga dapat mempunyai andil bagi perekonomian nasional.

Selain itu pula garis pantai pulau di Indonesia begitu luas yang dapat kita potensikan sebagai daerah wisata bahari yang saat ini sedang diposisikan untuk menjadikannya sebagai masa depan pembangunan, dimana berbagai potensi yang dimilikinya dipandang sebagai peluang untuk dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia

Wisata Bahari
Pariwisata secara global mendapat perhatian khusus karena sebagai salah satu sumber devisa yang diprioritaskan  di berbagai negara, termasuk di Indonesia. (Krisnamurti 2015) Hampir tiap pulau Indonesia mempunyai potensi pariwisata pesisir dan lautnya.

Wisata bahari pada hakekatnya adalah bagaimana membentuk kesadaran tentang bagaimana menentukan sikap dalam melestarikan wilayah lautan dan pesisir di masa kini dan mendatang. (Krisnamurti 2015).

Wisata Bahari bukanlah hanya kegiatan bersenang senang saja melainkan wisatawan juga harus berpartisipasi dalam pelestarian sumberdaya hayati pesisir dan laut. Artinya kegiatan wisata bahari hanya sebuah prilaku sia sia kalau menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan alam sekitar.

Banyak hal yang bisa dilakukan wisatawan di pantai atau wisata bahari, menurut Azhar 2020, wisata bahari adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang bersifat sementara untuk menikmati atau menyalurkan hobi yang berhubungan dengan kelautan, seperti menyelam (diving) dan snorkeling, berenang, berselancar, memancing, banana boat, jet ski, parasailing dan menikmati keindahan pantai.

Selain aktifitas yang disebutkan diatas  ada juga aktifitas lain yaitu berperahu, berkuda di pasir pantai, berendam di pasir pantai, ATV dan lain sebagainya.

Obyek wisata bahari  di Indonesia
Obyek wisata bahari di Indonesia tersebar hampir di semua wilayah pulau dan sepanjang pantai Indonesia. Jumlahnya mungkin ribuan, mulai dari yang lokal sampai yang mendunia. Perhatikan tabel beberapa Obyek Wisata bahari di Indonesia yang diolah dari berbagai macam sumber.

Dampak Wisata Bahari terhadap kelestarian pesisir dan laut Indonesia
Pariwisata mempunyai dampak, baik dampak positif maupun negative. Menurut Krisnamurti 2015.

Dampak positif pariwisata diantaranya: peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan penerimaan devisa, peningkatan kesempatan kerja dan peluang usaha, peningkatan pendapatan pemerintah dari pajak dan keuntungan badan usaha pemerintah. Sementara dampak negatifnya Krisnamurti mengutip pendapat Yoeti adalah pembuangan sampah sembarangan, pembuangan limbah hotel, restoran dan rumah sakit, kerusakan terumbu karang dan perambahan hutan.

Tentunya pengembangan pariwisata bahari yang baik adalah mengurangi dampak negative dan mendorong terus dampak positifnya. Karena kalau lingkungan bahari rusak maka wisatawan juga akan meninggalkan obyek tersebut dan beralih ke obyek wisata bahari yang lain. Hanya obyek wisata bahari yang terjaga dan bisa menjaga lingkungannyalah yang akan berkembang dengan baik. Maka diharapkan pelaku wisata bahari yang terdiri dari pemerintah para investor , masyarakat sekitar dan pengunjung harus bisa menjaga dan merawat lingkungan pantai agar tetap alami dan lestari.

Hutan Mangrove Karangsong (Dokpri)
Hutan Mangrove Karangsong (Dokpri)

Daftar Pustaka

Azhar, Al. (2020) Pemanfaatan Sumberdaya Laut Indonesia. E-Modul LK-01/E-01/2020_02i  Program Literasi kelautan LPPPK KPTK 2020
Djou, Josef Alfonsius Gadi. (2013) Pengembangan 24 Destinasi Wisata Bahari Kabupaten Ende. Kawistara Vol 3 No1, 21 April 2013 hal 1-116
Krisnamurti, Heryanti Utami, Rahmat Darmawan (2015) Dampak Pariwisata terhadap Lingkungan di Pulau Tidung Kepulauan Seribu.
Leonard, J Oscar. Ibnu Pratikno, Munasik. Kesesuaian Perairan untuk Wista Selam dan Snorkling di Pulau Biawak, Kabupaten Indramayu. Journal Of Marine Reseach Vol 3 No 3 Tahun 2014  Hal 216-225
Pramudji (2002). Pengelolaan Kawasan Pesisir dalam Upaya pengembangan Wisata Bahari. Oseana, Vol XXVII No 1 hal 27-35
Putra, Singgih Afifa. (2020)  Aktivitas Manusia di Laut. E-Modul LK-01/2020_02 Program Pelatihan Literasi Kelautan 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun