Mohon tunggu...
Rahman Arifin
Rahman Arifin Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 CILIMUS

Anggota Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB). Sedang belajar menulis yang bermanfaat bagi semuanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menantimu di Ujung Jalan

3 Januari 2023   01:00 Diperbarui: 3 Januari 2023   01:13 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENANTIMU DI UJUNG JALAN
Karya Rahman Arifin

 

Ayah
lelah sudah ku berjalan
menelusuri lorong panjang
hanya berbekal tongkat dan catatan

Aku tak ingin menjadi sampah kehidupan
meski telah disampahkan

melihat dunia ini wahai Ayah
semakin miris perih dan tergores
menjadikan luka-luka itu menganga kembali

Ayah
tak ingin ku terbawa arus yang kian kuat menggoda
tak ada teman yang bisa menguatkan
cuma Ayah seorang

Ayah
mentari tinggal sesenti menampakkan di bumi
tetapi manusia begitu bersuka cita
bergelimang dosa maksiat


tak peduli halal haram
yang penting mereka bisa bersuka cita dan bergaya
berbahagia dalam fatamorgana

Ayah
bolehkah ku berkata
Aku letih

ah rupanya itu tak sepadan dengan perjuangan
para nabi dan orang-orang sholeh
mereka seperti asing di dunia
tapi tetap penuh semangat untuk tetap
memegang panji kebenaran
meskipun semua orang berkata
Iya!

Rabu, 16 Februari 2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun