Mohon tunggu...
Rahman Arifin
Rahman Arifin Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 CILIMUS

Anggota Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB). Sedang belajar menulis yang bermanfaat bagi semuanya.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Indonesia Rawan Gempa

22 November 2022   08:52 Diperbarui: 22 November 2022   08:54 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gempa Bumi Cianjur

Berita tentang kejadian gempa Cianjur yang terjadi hari Senin Siang tanggal 21 November 2022 menghiasai berbagai media massa maupun media social.

Berita Televisi, Internet, Tiktok, Instagram, Facebook dan twitter banyak menampilkan kejadian ini.

Gempa bermagnitudo 5,6 itu sangat merusak, banyak bangunan yang retak-retak bahkan sampai runtuh menimpa penghuninya. Beberapa ruas jalan tertimbun longsoran sehingga menjebak para pengguna jalan.

Data BPBD Cianjur menyebutkan korban meninggal dunia 162 orang dan mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak, 326 orang luka-luka, 13.784 orang mengungsi.

Kesedihan tentunya menyelimuti masyarakat terdampak dan sanak saudara yang berada di tempat lain. Beberapa lembaga kemanusian baik yang berskala besar maupun kecil termasuk grup-grup di media social langsung membuka dompet amal untuk turut serta membantu meringankan penderitaan korban gempa.

Bencana di Indonesia

Patut kita sadari, sebenarnya wilayah Indonesia dikepung dengan berbagai bencana baik yang berasal dari tenaga endogen (dalam bumi) maupun yang berasal dari tenaga eksogen (Iklim).

Bencana yang berasal dari dalam bumi biasa disebut dengan bencana geologis. Beberapa bencana geologis Indonesia diantaranya adalah Gempa bumi, Gunung meletus, dan Tsunami.

Sementara bencana klimatologis di Indonesia diantaranya, kekeringan, kebakaran hutan, bencana asap, dan banjir.

Bencana Geologis Indonesia

Indonesia mempunyai ciri geologis yang unik, Berada pada pertemuan tiga lempeng lithosfer, yaitu lempeng Indo Australia, Lempeng Dasar Samudra Pasifik, dan Lempeng Eurasia (Asia).

Lempeng Eurasia relatif diam sementara lempeng Indo Australia bergerak maju ke arah Lempeng Eurasia sehingga terjadi tumbukkan di zona pantai barat Sumatera, Selatan Jawa terus ke arah timur dan berakhir di kepulauan Banda.

Hasil tumbukan tersebut menghasilkan fenomena palung Laut Jawa dan pegunungan Bukit Barisan di Pulau Sumatera serta gunung-gunung di Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT dan gunung-gunung di Kepulauan Banda Maluku.

Lempeng Samudra Pasifik bergerak ke arah Barat menumbuk Lempeng Eurasia dan menghasilkan fenomena jalur pegunungan di Pulau Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, dan Papua.

Dari proses tumbukan antara lempeng-lempeng tersebut mengakibatkan terjadinya Gempa Bumi. Seandainya gempa terjadi di dasar laut maka bisa menimbulkan Tsunami atau gelombang besar.

Dari proses tumbukkan juga bisa memunculkan fenomena letusan gunung berapi. Indonesia merupakan Negara yang memiliki ribuan gunung berapi yang masih aktif.

Mitigasi Bencana

Menyadari wilayah Indonesia yang merupakan wilayah rawan bencana maka sudah sepantasnya penyadaran tentang bencana ini menjadi bagian dari kurikulum di Indonesia.

Materi tentang keadaan alam Indonesia sudah ada di pelajaran IPAS di SD, IPS di SMP  atau IPS Geografi di SMA, tapi tidak mempelajari sampai ke tahap mitigasi bencana. Akibatnya ketika terjadi bencana, masyarakat tidak siap. Akibat lainnya banyak korban jiwa ketika terjadi gempa bumi atau bencana lainnya.

Materi mitigasi bencana bisa juga diselipkan disetiap mata pelajaran. Atau dengan adanya Kurikulum Merdeka bisa menjadi salah satu proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Langkah lain sekolah bisa bekerja sama dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) masing masing wilayah untuk memberikan pendidikan mitigasi bencana, minimal dalam satu semester satu kali.

Semoga para korban gempa bumi di Cianjur secepatnya bisa ditangani.(raf)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun