Kuningan,-Permainan hadang merupakan salah satu permainan tradisional yang sudah jarang ditemukan di masyarakat. Permainan ini sangat popular di era 1970 sampai dengan 1990-an. Â Setelah itu permainan ini seolah menghilang dikarenakan adanya perubahan yang terjadi di masyarakat dengan datangnya era digital. Jaman sekarang anak anak lebih asyik main gaget daripada bermain di lapangan terbuka secara berkelompok dengan teman sebayanya.
Nama lain Permainan Hadang di berbagai daerah adalah Dalu, Gobak Sodor, Semba Lakon, Main Cak Bur, Galah Asin, Galasin, dan Main Asing. Dimainkan ketika jam istirahat  sekolah atau disore hari setelah Asar menjelang Magrib
Mengangkat budaya tradisional yang hampir punah, PGRI Kecamatan Cilimus dalam rangka HUT ke 77 mengadakan lomba permainan hadang bagi guru-guru perempuan. Peserta terdiri dari 13 ranting PGRI yang ada di Kecamatan Cilimus. Lomba diadakan selama 2 hari yaitu hari Senin -Selasa tanggal 14-15 November 2022 di lapangan CAC Desa Kaliaren Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan.
Para pemain nampak sangat antusias dan bersemangat mengikuti perlombaan ini. Tak jarang keluar teriakan teriakan dari para pelatih, penonton dan ofisial dalam menyemangati tim yang sedang bertanding. Mengamati jalannya permainan ini, banyak peserta yang mainnya cukup bagus, meskipun usia para pemain bisa dikatakan tidak muda lagi.
Permainan terdiri dari 2 babak dan masing masing babak dimainkan selama 15 menit. Tim terbagi menjadi dua yaitu tim penyerang dan tim penjaga, masing masing tim terdiri dari lima pemain. Tim peenang adalah tim dengan skor tertinggi mengumpulkan poin.
Tim Penjaga terdiri dari kapten yang bertugas di garis terdepan atau garis ke 1, pemain ke 2 ke 3 dan ke 4 di garis ke 2 ke 3 dan ke 4, dan penjaga garis vertikal depan belakang yang bertugas hilir mudik digaris vertical tengah.
Tugas pemain penyerang adalah menerobos tim penjaga yang berjaga di masing masing garis mulai dari garis depan sampai garis belakang. Poin akan didapatkan ketika pemain penyerang berhasil menerobos penjagaan sampai ke garis belakang. Permainan akan berganti peran apabila tim penyerang ada yang kena hadang atau tersentuh pemain penjaga.
Dibutuhkan kelincahan, kecepatan gerak, dan liukan tubuh untuk menghindari jangkauan penjaga. Harus ada kerjasama yang kompak antar pemain untuk mengecoh tim penjaga agar bisa lolos ke kotak berikutnya.
Adakalanya pemain penyerang terkunci tidak bisa bergerak keluar kotak karena penjagaan yang sangat ketat dari tim penjaga, maka permainan akan diberikan kepada pihak lawan kalau Tim penyerang terkunci selama dua menit.
Permainan ini dilakukan secara berkelompok sehingga sangat bagus diterapkan di masyarakat yang sudah jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Selain menyehatkan dan murah meriah, permainan ini menggembirakan dan menyehatkan.
Selamat kepada PGRI yang sudah sukses menyelenggarakan permainan Hadang antar guru perempuan di Cilimus, semoga acara ini bisa diagendakan setiap tahun.(Raf)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H