Mohon tunggu...
Rahman Arifin
Rahman Arifin Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 CILIMUS

Anggota Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB). Sedang belajar menulis yang bermanfaat bagi semuanya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berlatih Menulis dengan Mengikuti Kegiatan Kepenulisan

10 November 2022   20:05 Diperbarui: 10 November 2022   20:10 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya ketertarikan terhadap dunia kepenulisan ini sudah ada semenjak kecil, tetapi tidak berkembang dengan baik. Kebiasaan menulis buku catatan harian ketika masih duduk di bangku sekolah, menceritakan perjalanan hidup yang mengharu biru. Tapi catatan harian itu berakhir di tumpukkan sampah yang dibakar. Serasa ada yang tidak pantas kalau isinya diketahui orang lain.

Sesekali menulis puisi tetapi selalu berkhir di sobekan kertas kemudian dibuang. Setelah itu kegiatan tulis menulis terlupakan dengan aktifitas lain dalam waktu yang sangat panjang.

Mulai tertarik kembali ke dalam dunia kepenulisan ketika melihat teman-teman guru bisa menghasilkan karya berupa buku kumpulan cerpen,  kumpulan puisi, pengalaman hidup dsb.  Ada rasa iri dan kagum ketika mereka berhasil menerbitkan buku.

Ketika rasa penasaran ingin menjadi penulis buku semakin memuncak, di grup WA ada penawaran untuk mengikuti kelas kepenulisan yang diselenggarakan oleh KPPJB yang gagas oleh Pak Saiful Amri. Kegiatan pertama yang diikuti adalah kelas opini tentang kebijakan Guru Honorer.  Tulisan sempat dibuat, tetapi setelah dibaca ulang dan dipikir-pikir sepertinya kualitas tulisannya sangat jauh dari layak, sehingga tidak  diikutsertakan dalam antologi opini.

Kesempatan ke dua yang diikuti adalah menulis Antologi Cerpen Misteri Mencekam KPPJB dengan Penanggung Jawab Pak Saiful Amri. Karena diambil dari pengalaman sendiri waktu kecil, menulis ceritanya jadi lancar, lumayan untuk penulis pemula. Cerpen yang diangkat dengan judul Hantu Cikalong, menggambarkan tentang situasi di desa yang ramai tapi kini tempat itu telah ditinggalkan karena adanya perubahan pola kehidupan masyarakat.

Kegiatan ke tiga yang diikuti adalah Antologi Cerpen Religi Diatas Nama Tuhan. Ini juga lumayan mengalir ceritanya, diambil dari kisah seorang teman yang memutuskan untuk berhijab, padahal sebelumnya dia adalah sosok perempuan tomboy pencinta alam.

Kegiatan ke empat yaitu Antologi Cerita Anak We Are Smart Children, cerita ini hanya rekaan saja yang menggambarkan konflik persahabatan di sebuah sekolah.

Selanjutnya ada ajakan untuk membuat Antologi Puisi Dalam Sujud Kumerindu , bersama Ibu Sri Rahayu, S.Pd. M.Pd. dari SMPN 1 Jatiwangi. Ini merupakan pengalaman pertama membuat puisi yang dibukukan.

Kegiatan selanjutnya yang sangat mengasyikkan dan memusingkan adalah mengikuti kelas penulisan Puisi Senryu dan Haiku bersama KPPJB.  Bener-bener pusing tapi bener bener mengasyikkan. 

Kurang lebih lima bulan mengikuti kelas ini. Dibawah bimbingan Mis Widaningsih Counselor, akhirnya menghasilkan beberapa Senryu dan Haiku yang diterbitkan dalam Antologi Senryu Haiku Alam dan Manusia dalam Kata

Selanjutnya di bulan Oktober 2022 ada ajakan dari Penerbit Jendela Puspita untuk mengikuti penulisan Puisi Sumpah Pemuda dan Cerita rakyat Nusantara.
Pengalaman serunya ketika memilih judul cerita, saling berebut judul, beberapa kali tersisih oleh yang lain, akhirnya kebagian cerita dari Bali  I Lutung Teken I Kakua. Sementara Antologi Puisi Sumpah Pemudanya berjudul Ikrar Pemuda Indonesia dan Bendera

Kegiatan yang sedang diikuti sekarang di Bulan November 2022 yaitu mengikuti kelas antologi opini yang diselenggarakan oleh KPPJB. Peserta harus memposting tulisan di Kompasiana dan Jurdik.id. Diawal awal lancar mengirim tulisan, baik tulisan lama yang diunggah maupun tulisan baru. Tetapi karena kesibukan mempersiapkan Penilaian Akhir Semester, beberapa hari tidak menghasilkan tulisan.

Masih di Bulan November 2022 masih ada tantangan untuk mengikuti antologi Puisi Pahlawan adalah kita dan Biografi Pahlawan Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Jendela Puspita.

Semoga kedepannya kualitas kepenulisannya bisa lebih baik dengan mengikuti berbagai macam kegiatan kepenulisan. Tak ada kata terlambat, meskipun usia sudah memasuki usia 50 tahun. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Selamat hari Pahlawan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun