Mohon tunggu...
Rahman Arifin
Rahman Arifin Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 CILIMUS

Anggota Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB). Sedang belajar menulis yang bermanfaat bagi semuanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pahlawan yang Dilupakan

3 November 2022   08:32 Diperbarui: 3 November 2022   08:35 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PAHLAWAN YANG DILUPAKAN

Karya Rahman Arifin

Air mata ini tak berhenti mengalir

bagaikan sungai dan hujan

baru saja kudengar berita

Engkau pergi tuk selamanya

Empat anak  kecil masih butuh pengasuhan

Sementara istrimu baru saja melahirkan

Sebagai Guru honor

Engkau baktikan jiwa ragamu

cerdaskan anak negeri

Gaji bulananmu tak seberapa

Hanya cukup untuk membeli lima cangkir kopi

Ataupun makan satu kali di restoran cepat saji

Itupun paket promosi

Tapi tidak bagimu

Uang itu engkau belikan beras untuk satu bulan

Makan bersama anak istri kesayangan

Lauknya cukup daun daunan di pekarangan

Ataupun  potongan cabe yang ditaburi garam

Kabar terakhirmu engkau tak bisa ikut pendataan

Padahal itu satu satunya pengharapan

Siapa tahu SK PNS ditangan

Diantara batuk dan sakitmu yang menahun

Engkau tetap bertahan

Mencerdaskan anak negeri

Meski hatimu pedih

tapi senyum engkau taburkan

Agar penderitaan tak terkabarkan

Di suatu pagi

Tubuhmu menyerah

tak kuat dengan penderitaan

akibat sakit yang dibiarkan

isak tangis mengantarkan kepergianmu

anak istri kerabat handai taulan sahabat

serta anak-anak didikmu

mengantarkan sampai ke liang lahatmu

Hanya doa dan harapan yang terucap

anak istrimu bisa hidup bahagia

amal ibadahmu diterima disisi-Nya

jasa-jasamu tetap abadi

sebagai Pahlawan tanpa tanda jasa

Kuningan 3 November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun