Mohon tunggu...
rahman toyib
rahman toyib Mohon Tunggu... Pelajar -

Manjadda wadjada

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta 15M Wall Climbing

16 Januari 2016   00:58 Diperbarui: 16 Januari 2016   16:13 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

     berawal dari visi dan misi, tapi tak lepas dari niat untuk berorganisasi. lebih tepatnya organisasi pecinta alam, dari sini kami dipertemukan untuk saling mengenal satu sama lain. 

     kalau kita bicara tentang cinta itu buta, aku percaya. karena wanita yang aku cintai ini ketika wajahnya sedang jelek-jeleknya karena diklat atau salah satu pendidikan awal masuk pecinta alam dan ketika yang lain wajahnya merengut, saya tetap merasa kalau dia itu beda dari yang lain dengan kaca matanya yang mempesona. sehingga aku merasa apa ini yang namanya cinta pandangan pertama?

     setelah selesai dari diklat hari demi hari kita lewati, dengan terus komunikasi lewat bbm. dari chattingan yang kita lakukan setiap harinya kitapun bertambah dekat, bisa dikatakan pendekatan yang kita lakukan berjalan sewajarnya orang yang sama-sama suka. saya menyadari ketika dia memberikan code kepada saya, sehingga saya sebagai cowok memberanikan diri. untuk mulai berkata- kata indah pada seorang perempuan yang saya sukai itu.

     sehingga kamipun tidak ragu atau tidak malu-malu mengungkapkan masing-masing rasa yang kami miliki. saya sebagai cowok memberanikan diri setelah code demi code diberikan seorang cowok ke cewek dan sudah saling mengungkapkan masing-masing rasa kami. dan saya lakukan secepatnya mengungkapkan cinta dengan formal kepada gadis berkaca mata ini.

     ketika itu di atas wall climbing dengan ketinggian 15meter dan ketika itu melakukan applikasi repling layaknya pecinta alam pada umumnya. diatas itu saya mengungkapkan hal yang formal yaitu mengungkapkan siap kamu jadi pacarku. dengan senyumannya yang manis dia menjawab siap, dan akhirnya dia turun dengan keadaan tidak menyangka diatas wall saya menyatakan cinta.

      sederhana, tidak romantis tapi berkesan dan suatu moment yang sekiranya tidak dibuat-buat. melainkan waktu yang saya anggap memang sudah ditentukan oleh tuhan untuk kita berdua. 

     sebagian cerita saya untuk berbagi dengan teman-teman kompasiana. dari ini saya sebagai penulis artikel belajar. cinta itu gak butuh kemewahan tapi butuh kesederhanaan. cinta itu gak butuh moment yang dibuat-buat tapi moment yang benar-benar dari tuhan untuk menyatukan hambanya.

 

 

 

 

 

 

 

     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun