Mohon tunggu...
rahman toyib
rahman toyib Mohon Tunggu... Pelajar -

Manjadda wadjada

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ulahmu Sendiri Kau Menderita

7 Januari 2016   20:58 Diperbarui: 7 Januari 2016   22:21 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kau telah bermain dengan api

kau telah bermain dengan air

kau pun telah bermain dengan cinta

api pun membesar sehingga kau pun terbakar

air pun melimpah sehingga kau pun tenggelam

dan cinta pun membenci sehingga kau tersakiti

aku berpikir dalam lamunanku

lamunanku menyadarkanku

kesadaranku mengajarkanku

ulah kau api pun berani membakarmu

salah kau sehingga air pun menenggelamkanmu

kebusukan kau yang telah menyakitimu

 

jikalau

 

kau gunakan api seperlunya dia takkan membakarmu

kau manfaatkan air secukupnya takkan dia menenggelamkanmu

kau hargai cinta takkan mungkin dia menyakitimu

dan kau dengarkan aku , aku yakin hidupmu akan bermakna

semakna puisi yang kutulis

untuk kalian yang bermain dengan kehidupan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun