Di era teknologi yang terus berkembang, perguruan tinggi, terutama perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI), memiliki peran penting dalam membentuk generasi muda yang bijak dan beretika dalam memanfaatkan digitalisasi. Literasi digital saat ini tidak hanya berkaitan dengan keterampilan teknis, tetapi juga mencakup kemampuan berpikir kritis, memilah informasi, serta memahami nilai-nilai etika dan agama dalam berinteraksi di dunia maya.Â
PTKI berperan sebagai ruang pembelajaran yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan spiritualitas, guna mempersiapkan mahasiswa agar mampu menghadapi tantangan era digital dengan cara yang cerdas, beretika, dan bertanggung jawab.
Melalui kurikulum yang menyertakan teknologi dan wawasan keislaman, PTKI dapat memperkaya proses belajar-mengajar sekaligus meningkatkan kemampuan literasi digital mahasiswa. Mata kuliah terkait teknologi informasi dan komunikasi (TIK), jika dipadukan dengan ajaran etika Islam, akan membantu mahasiswa memahami teknologi secara menyeluruh.Â
Selain itu, kegiatan seminar, pelatihan, dan diskusi digital dapat memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi dengan benar dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Selain keterampilan teknis, PTKI juga harus menekankan pentingnya etika digital. Mahasiswa diajarkan untuk bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial, termasuk menyebarkan informasi yang akurat dan menghindari hoaks.Â
Kemampuan ini sangat penting di tengah maraknya disinformasi dan berita palsu yang berpotensi memecah belah masyarakat. Dengan bimbingan para dosen dan kegiatan kampus yang berfokus pada literasi digital, mahasiswa diharapkan mampu menjadi pengguna internet yang kritis, bijak, dan selalu menjaga akhlak, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
Lebih jauh, literasi digital yang dikembangkan di PTKI sebaiknya mencakup kesadaran sosial dan spiritual, sehingga mahasiswa tidak hanya terampil dalam teknologi tetapi juga memiliki empati dan pemahaman agama yang mendalam.Â
Dengan perpaduan antara ilmu modern dan nilai-nilai keislaman, mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan kebaikan dan membangun harmoni dalam masyarakat. Teknologi harus dipandang sebagai sarana untuk memperkuat ukhuwah, menyebarkan dakwah, dan mendorong kebaikan bersama.
Mahasiswa lulusan PTKI yang menguasai literasi digital diharapkan mampu berperan aktif dalam berbagai bidang, baik di segi akademik, sosial, maupun profesional. Mereka bisa menjadi inovator dalam pendidikan, penggerak ekonomi kreatif, atau kontributor di media digital, sambil tetap membawa identitas dan nilai-nilai Islam. Dengan begitu, ilmu yang mereka peroleh tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi masyarakat luas.
Pada akhirnya, PTKI memiliki peran strategis dalam mencetak lulusan yang mampu beradaptasi di era digital tanpa meninggalkan nilai-nilai agama. Mahasiswa yang memiliki literasi digital yang baik bukan hanya cerdas secara akademis dan teknologi, tetapi juga berpegang teguh pada ajaran Islam.Â
Dengan kombinasi keterampilan digital dan pemahaman agama, PTKI dapat melahirkan cendekiawan digital yang paham agama, yang berperan aktif dalam membangun masyarakat beradab dan penuh nilai di tengah perubahan zaman. perubahan zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H