Kehamilan adalah suatu proses yang terjadi antara pertemuan sel sperma dan ovum didalam indung telur (ovarium) atau yang disebut dengan konsepsi hingga tumbuh menjadi zigot lalu menempel didinding rahim, pembentukan plasenta, hingga hasil konsepsi tumbuh dan berkembang sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari), dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dapat menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester ,trimester pertama adalah 0 – 14 minggu keluhan yang dialami ibu yaitu perubahan suasana hati, sembelit, sering bak, dan ngidam.
Kehamilan trimester kedua adalah 14-28 minggu keluhan pada trimester dua yaitu nyeri diperut bagian bawah , nafsu makan mulai membaik. Kehamilan trimester III adalah pada 28 – 40 minggu. Pada trimester ketiga rasa lelah, ketidaknyamanan, sering bak, dan depresi ringan akan meningkat. Tekanan darah ibu hamilbiasanya meninggi, dan Kembali normal setelah melahirkan. Peningkatan hormon estrogen dan progestero nmemuncak pada trimester ini. (Wardani, 2012).
Ada beberapa metode yang biasa di gunakan untuk tes kehamilan yaitu :
1. Tes Urine (Test Pack)
hCG dalam urine. Saat seorang wanita hamil, hCG mulai diproduksi dalam jumlah besar oleh plasenta setelah proses pembuahan. Tes ini sering digunakan secara mandiri di rumah menggunakan alat tes urine. Alat tes urine yang sederhana biasanya memiliki antibodi spesifik yang berikatan dengan hCG. Jika hCG terdeteksi, perubahan warna pada alat tes akan menunjukkan hasil positif atau garis dua
Tes urine kehamilan bekerja dengan mendeteksi kadar2. Tes Darah (Tes HCG Serum)
Pemeriksaan laboratorium yang bertujuan mendeteksi keberadaan hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dalam darah. Hormon ini diproduksi oleh plasenta segera setelah embrio menempel pada dinding rahim, sehingga menjadi indikator awal kehamilan. Tes darah kehamilan biasanya dilakukan di fasilitas kesehatan dan memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan tes urine.
Tes darah lebih sensitif dan dapat mendeteksi hCG pada tingkat yang lebih rendah dibandingkan tes urine. Tes darah ini dapat dilakukan di laboratorium dengan mengambil sampel darah dari pasien. Ada dua jenis tes darah yang biasa dilakukan yaitu Tes hCG kualitatif, yang hanya memberi hasil positif atau negatif, dan Tes hCG kuantitatif, yang mengukur jumlah hCG dalam darah dan dapat memberi informasi lebih lanjut mengenai usia kehamilan.
3. Tes Radioimunologi (RIA)