Mohon tunggu...
Rahma Husna
Rahma Husna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, aku Husna, mahasiswa jurusan Psikologi yang ingin mengembangkan potensi dibidang penulisan artikel. Aku memiliki ketertarikan di bidang seni, fashion, arsitektur, dan kuliner. Bermanfaat bagi orang lain adalah tujuan hidupku. Jika ada kesalahan dalam penulisan, mohon maaf sebesar-besarnya, ya. Kritik dan saran akan sangat membantu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Stres Akademik Kerap Terjadi pada Mahasiswa (Hambatan Pembelajaran pada Mahasiswa)

14 Juni 2023   21:30 Diperbarui: 14 Juni 2023   21:40 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mahasiswa seringkali disebut sebagai agen perubahan (agen of change) dimana mereka nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa yang artinya masa depan bangsa berada di tangan mereka. Secara umum, mahasiswa merupakan orang yang sedang belajar di universitas atau perguruan tinggi dengan tujuan mempersiapkan keahlian tertentu. Penyelesaian masa studi atau pembelajaran mahasiswa S1 di perguruan tinggi, yaitu 4 sampai 5 tahun (Permendikbud No. 49 Tahun 2014). Mahasiswa dituntut untuk menguasai berbagai materi yang telah disampaikan dan melakukan berbagai tugas pada rentang waktu tersebut. Adanya tuntutan tersebut tak heran jika mahasiswa seringkali mengalami berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan akademiknya.

Pengertian Stres Akademik

Stres akademik sangat familiar terutama dalam dunia pendidikan. Stres akademik yaitu stres yang terjadi di kalangan mahasiswa karena terlalu banyaknya tuntutan dan tekanan, sehingga mereka merasa terbebani dan menyebabkan pengelolaan tugas yang kurang baik. Pada masa perkuliahan, mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori atau materi pembelajaran dari Dosen, melainkan berbagai tugas seperti makalah, jurnal, skripsi, praktikum, penelitian dan lain sebagainya dari berbagai mata kuliah. Tuntutan penyelesaian tugas-tugas tersebut dan tuntutan untuk mendapatkan nilai yang tinggi yang tidak dibarengi manajemen diri dan waktu yang bagus, dapat memicu timbulnya stres akademik pada mahasiswa. Semakin tinggi tingkatan semester maka semakin besar pula beban akademik yang akan ditanggung mahasiswa yang dapat menimbulkan permasalahan seperti stres akademik.

Faktor Stres Akademik

Faktor yang mempengaruhi stres akademik kelompokkan menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal stres akademik yaitu yang berasal dari dalam diri individu. Sedangkan, faktor eksternal stres akademik berasal dari luar diri individu.

Faktor internal stres akademik terdiri dari:

  • Pola pikir, individu yang cenderung mengalami stres akademik yang lebih besar adalah individu yang merasa jika dirinya tidak mampu mengontrol situasi. Hal ini dikarenakan jika individu mampu mengendalikan pikirannya bahwa dirinya bisa melakukan sesuatu, kecenderungan stres akademik yang dialami akan semakin kecil.
  • Kepribadian, tingkat toleransi stres dapat ditentukan oleh kepribadian individu. Umumnya, hal ini dialami oleh pribadi yang cenderung bersifat pesimis.
  • Keyakinan, keyakinan memiliki peran penting terutama terhadap diri sendiri dalam hal menginterpretasi kondisi sekitar.

Faktor eksternal stres akademik, diantaranya, yaitu:

  • Tuntutan prestasi, mahasiswa sering dituntut untuk serba bisa dalam menyelesaikan tugas dengan baik dengan indeks prestasi tinggi, sehingga tekanan yang diberikan dapat membuat mahasiswa stres dan merasa tertekan.
  • Dorongan status sosial, pendidikan merupakan suatu simbol status sosial, dimana seseorang yang berpendidikan tinggi akan lebih dihormati daripada yang memiliki pendidikan rendah.
  • Ketidakseimbangan kehidupan pribadi dengan akademik, hal ini terjadi karena mahasiswa kurang mampu membagi waktu dan membedakan kehidupan pribadi dan akademik.
  • Finansial, faktor ini sering terjadi pada mahasiswa perantau. Hal ini dikarenakan mahasiswa yang merantau membutuhkan biaya yang lebih banyak. Sehingga mereka kerap memikirkan biaya yang akan dikeluarkan dan dari mana ia mendapatkan pemasukan.
  • Beban tugas, mahasiswa tidak hanya diberikan teori oleh dosen, melainkan dengan berbagai tugas dari berbagai mata kuliah, dimana tugas tersebut sangatlah bermacam, seperti makalah, jurnal, penelitian, KKN, skripsi, dan lain sebagainya. Jika mahasiswa tidak mampu mengelola manajemen diri dan manajemen waktu dengan baik, maka akan menimbulkan rasa tertekan bahkan frustrasi.

 

Gejala Stres Akademik

Terdapat beberapa gejala yang muncul ketika individu mengalami stres akademik, diantaranya, yaitu gejala emosional berupa cemas, sedih, gelisah, takut, bahkan merasa harga dirinya menurun dan gejala fisik yang berupa sakit kepala, sakit perut, susah tidur, kehilangan energi, lemah, dan kehilangan nafsu makan; dan gejala perilaku yang berupa agresivitas, melamun, menyendiri, dan ceroboh.

Menurut Busari (2014) dalam Winata (2017), beliau menggolongkan indikator stres akademik berdasarkan gejala stres, diantaranya, yaitu:

  • Aspek Fisik, seperti ketegangan otot, kaku pada leher, serta gangguan di kepala seperti sakit kepala.
  • Aspek emosional, berupa perasaan jenuh, lelah, bosan, sedih, dan berbagai perasaan yang tidak menyenangkan.
  • Aspek pikiran, berupa pikiran-pikiran buruk akan keraguan mencapai cita-cita, pikiran untuk berhenti belajar, pikiran untuk berhenti kuliah, dan sebagainya.
  • Aspek perilaku, berupa perilaku menarik diri, malas, dan menunda mengerjakan sesuatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun