Mohon tunggu...
Lindawati
Lindawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hobi membaca, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Surat Suara Tidak Sah, Masukan dan Saran untuk Penyelenggara Pemilu yang Akan Datang

14 Februari 2024   18:59 Diperbarui: 14 Februari 2024   19:10 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdengar suara panitia pemilihan umum dari jalan yang saya lewati, namun saya merasa sedih. Karena masih ada masyarakat yang belum bisa menggunakan hak suaranya dengan benar.

Panitia menyebutkan surat suara tidak sah. Saya berhenti sebentar dan mendengarkan lagi panitia yang kembali menyebutkan hasil surat suara pemilu "Tidak Sah" lagi.

Saya merasa ada banyak kemungkinan yang bisa menyebabkan terjadinya surat suara tidak sah. Namun disini saya cuman mau memberi masukan saja untuk KPU.

Alangkah baiknya jika kertas surat suara asli diperlihatkan dan disosialisasikan kepada seluruh masyarakat sebelum acara pemilu.

Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai macam kelompok. Ada yang memiliki perekonomian diatas,  menengah, dan bawah.

Bagi masyarakat yang biasa menggunakan gadget tentu mereka bisa menggunakan hak pilih suaranya dengan benar. Karena mereka bisa mendapatkan informasi dari perangkat gadget yang mereka miliki.

Namun hal berbeda akan terjadi dengan masyarakat yang jarang menggunakan gadget dan tidak aktif mengikuti berita seputar pemilu.

Alangkah baiknya jika diadakan sosialisasi kepada masyarakat melalui perangkat daerah seperti RT yang merupakan perpanjangan tangan dari kantor lurah tentang cara pemilihan yang benar sesuai dengan kertas asli saat pemilu.

Hal tersebut dirasa akan lebih baik dan efektif untuk memberi edukasi kepada masyarakat. Untuk hasil pemilu hari ini, selanjutnya kita hanya bisa menunggu. Semoga saja kita akan mendapatkan hasil yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun