Mohon tunggu...
Rahma Laylatul khasanah
Rahma Laylatul khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

owned by 9 peter pan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Hubungan Sosial Anak Usia Dini Melalui Interaksi Teman Sebaya

28 November 2022   20:41 Diperbarui: 28 November 2022   20:44 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang tua bisa memuali dengan mengenalkan kepada anak apa itu interaksi sosial dan apa manfaat dalam melakukan interaksi sosial, kemudian juga membiaskan pada anak dengan memberi contoh dan pemberian contoh juga tidak cukup satu kali, supaya anak terus mengingatnya, mengapa perlu melkukan pembiasaan? Karena dengan kebiasaan, kebiasaan tersebut lm kelamaan akan menjadi suatu karakter baru yang dimana karakter itu sudah lekat pada diri kita dan sulit untuk dihilangi. Interaksi sosil dapat dilakukan antara temn sebaya.

 Apa itu interaksi teman sebaya? Seperti yang telah kita bahas sebelumnya bahwa interaksi adalah Tindakan antara satu orang atau lebih dengan orang lain dimana dalam interaksi itu kedua pihak saling terpengaruh. Sedangkan teman sebaya adalah teman atau sahabat yang memiliki umur, minat, status, dan posisi sosial. 

Jadi, berdasarkan masing-masing definisi dari interaksi dan teman sebaya tersebut apat disimpulkan bahwa Tindakan-tindakan interaksi sosial dengan hubungan timbal balik tau saling terpengaruh serta kedua belah pihak sama-sama pada fase usia yang relative sama. Bentuk-bentuk interaksi dengan teman sebaya bisa seperti saling kerjasama, saling tolong menolong dan juga bermain. 

Bermain merupakan bentuk interaksi utama pada masa anak-anak, karena masa anak-anak merupakan masa dimana semua pembelajaran, perkembangan di stimulus dengan cara bermain. Bermain adalah kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan maupun tidak menggunakan alat yang menghasilkan kesenangan, informasi, dan juga membantu mengembangkan imajinasi pada anak.

Menurut teori Piaget (1962) bermain adalah bukan hanya bagian dari perkembangan anak akan tetapi bermain merupakan penyumbang terhadap perkembangan tersebut. Sependapat dengan Piaget, Vigotsky memberikan tambahan atau penekanan bahwa bermain memiliki peran langsung dalam perkembangn kognisi pada anak dan bermain juga kegitan yang akan membantu diri anak sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun