Pengembangan bahasa anak adalah usaha atu kegiatan untukmengembngkan kemampuan nak untuk berkomunikasi dengan lingkungannya melalui bahasa. Setiap manusia memiliki bakat berbahasa yang diturunkan secara genetik, meskipun begitu tetap saja anak perlu dibimbing dan didorong agar perkembangannya lebih baik. Inti dari pengembangan bahasa pada anak usia dini adalah anak mampu untuk berkomunukasi.
Pada perkembangan anak usia dini yang masih berada pada taraf praoperasional, anak sudah mampu menirukan sesuatu yang dapat dilihat dan didengarnya meski masih bersifat egosentrik.
Hal ini terjadi karena disebabkan anak usia praoperasional belum mampu baik secara persepsional, emosional, motivasionl, maupun konseptual. Kemampuan berbahas anak sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak saat dewasa, karena kelebihan berbahasa juga bermanfaat pada area lain tidak hanya pada komunikasi.
Namun demikian, sebagai orangtua seringkali lalai dalam mengajari anak tata cara berbahasa yang baik dan benar, sering juga kebanyakan orang tua beranggapan bahwa bahasa anak itu sebatas cukup dimengerti dan sesuai dengan bahasa yang digunakan sehari-hari.
Montessori menyebutkan usia antara 1,5 tahun sampai dengan usia 3 tahun merupakan periode sensitif bagi perkembangan kemampuan berbahasa anak karena paa periode ini perkembangan bahasa anak sangat pesat, oleh karena itu jika orang tua memiliki kemampuan bahasa yang lebih dari satu maka pda periode inilah yang tepat untuk mengenalkan bahasa tersebut kepada anak. “otak anak kecil memiliki kemampuan kusus untuk belajar berbahasa, suatu kemampuan yang akan menurun engan berjalannya waktu”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H