Mohon tunggu...
Rahma Laylatul khasanah
Rahma Laylatul khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

owned by 9 peter pan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ketahui Gejala Gangguan Perkembangan Membaca pada Anak Usia Dini

12 April 2022   21:25 Diperbarui: 12 April 2022   21:28 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Ketahui gejala gangguan perkembangan membaca pada anak usia dini

Membaca merupakan suatau kegiatan yang dilakukan manusia dalam memahami suatu pesan dalam tulisan atau bacaan, dan pengungkapan suatu imajinasi dari penulis dengan cara melihat dan bersuara maupun dalam hati. Membaca bertujuan untuk menggali informasi yang dibutuhkan pembaca. Membaca tentu tidak semua orang bisa, karena membaca perlu melalui proses belajar. 

Belajar membaca umumnya atau penting dilakukan sejak anak usia dini. Pada anak usia dini membaca merupakan salah satu bentuk dari perkembangan bahasa. 

Perkembangan bahasa pada anak usia dini terdapat beberapa fase yang dilalui, nah dalam membaca, anak usia dini mampu belajar setelah anak memiliki atau menguasai banyak kosa kata. Setelah anak memiliki banyak kosa kata maka dalam belajar membacanya akan mudah karena anak bisa membaca dengan memahami arti kata tersebut, dan sebaliknya jika anak tidak menguasai atau memahami kosa kata maka anak akan kesulitan dalam belajar membaca.

Apakah anak bisa mengalami gangguan dalam proses belajar membacanya? Jawabannya adalah bisa saja terjadi karena beberapa faktor penyebab atau pendorong sehingga anak mengalami gangguan dalam proses perkembangan membaca. Apa saja faktor penyebab itu? Nah sebelum kita membahas faktor penyebab masalah ini mari kita pahami terlebih dahulu, apasih gangguan proses belajar membaca itu? Gangguan proses belajar membaca memiliki julukan atau nama Disleksia. 

Disleksia merupakan gangguan (bukan penyakit) dimana si penderita akan mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi suatu kata yang telah diubah menjadi suatu kalimat. Gangguan ini memang menyebabkan penderita kesulitan dalam belajar, akan tetapi gangguan ini tidak mempengaruhi tingkat kecerdasan si penderita. Kondisi ini dapat dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Kondisi ini dapat tergolong dalam gangguan saraf otak pada bagian pemroses bahasa. 

Bagaimana cara mengetahui atau membedakan anak yang mengalami gangguan disleksia dan yang tidak? Dalam masalah gangguan tentu ada tanda-tanda atau gejala yang terjadi kepada anak yang dapat membedakan mana anak yang normal dan mana anak yang mengalami gangguan tersebut. 

Namun dalam tanda-tanda atau gejala yang terjadi bisa berbeda disetiap penderita karena hal ini tergantung dengan usia serta tingkat keparahan gangguan yang terjadi. 

Gejala yang terjadi pada anak usia dini akan sulit dikenali hingga akhirnya akan tampak tanda-tandanya apabila anak sudah masuk pada masa usia sekolah terutama saat anak belajar membaca. 

Tanda-tanda gangguan disleksia pada anak dapat diketahui dengan memperhatikan perkembangan belajar anak, anak yang mengalami gangguan disleksia gejalanya adalah anak dalam mempelajari nama dan bunyi abjad lamban, anak kesulitan menata tulisan seperti sering menulis terbalik, misalnya "cat" menjadi "tac". 

Kemudian anak juga kesulitan dalam membedakan huruf-huruf yang mirip seperti huruf "d" dengan huruf "b" kemudian juga dengan huruf "q" dan huruf "p".tidaka hanya itu, anak juga mengalami kesulitan dalam memahami apa yang didengar, kesulitan mengingat huruf, angka, dan warna, kesulitan dalam mengucapkan kata yang tidak umum baginya, kesulitan dalam memahami tata bahasa dan memberi imbuhan pada kata, kemudian anak kesulitan dalam menjawab suatu pertanyaan karena sulit menemukan kata yang tepat, dan yang paling jelas terlihat adalah anak mengalami kesulitan dalam mengeja, membaca, berhitung dan juga menulis.

 Kondisi ini (gangguan disleksia) tentu tidak akan terjadi begitu saja, semua permasalahan pasti ada faktor pendorong dan juga faktor penghambat atau faktor penyebab, nah kita kembali pada pertanyaan awal di atas mengenai apa saja faktor penyebab dari gangguan perkembangan membaca ini. Kondisi ini berawal dari perbedaan pada bagian otak manusia yang berfungsi dalam memproses bahasa. 

Faktor-faktor penyebab terjadinya gangguan ini diantaranya adalah dari faktor keturunan, apakah ada anggota keluarga yang memiliki kondisi yang sama atau paling tidak riwayat yang sama yaitu gangguan belajar, kemudian bagaimana keadaan atau kondisi keluarga, apakah ada masalah dalam keluarga. 

Apakah gangguan deleksia ini dapat di obati? Mungkin dapat dilakukan untuk para orangtua untuk memperhatukan segala perkembangan anak serta mengkondisikan lingkungan anak, memberikan semangat dorongan belajar pada anak, kemudian mengjak anak melakukan latihan-latihan kcil yang dapat dilalkukan anak di rumah, contohnya mnegajak anak mencoret -- coret pada kertas namun berbentuk, seperti bentuk angka delapan denga posisis tertidur atau horizontal kemudian coret bentuk itu secara terus-menerus kemudian bentuh huruf d dan b, kemudian bentuk e dalam perut hururf b kemudian juga buat bentuk p dari huruf b tersebut, lakukan secara teratur supaya anak terbiasa dan menjadi hafal.

Kunci dari terapi yang perlu diketahui :
1. Remedial terapi (terapi yang di ulang-ulang)
2. Selain melakukan terapi dirumah terapi atau konsultasi dkepada pihak yang lebih paham pada masalah ini juga penting dilakukan.

3.Terapi pengobatan, karena terdapat obat-obat yang dapat mebantu proses terapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun