Mohon tunggu...
Raden RahmaKinasih
Raden RahmaKinasih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S1 jurusan Ilmu Komunikasi di salah satu kampus swasta di bandung yaitu Universitas Komputer Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Ridwan Kamil : Arsitek Visioner yang Menginspirasi Transformasi Jawa Barat

14 Januari 2025   08:12 Diperbarui: 14 Januari 2025   08:12 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi (Wawancara Ridwan Kamil dalam Kegiatan Jakarta Comicon Indonesia)


Di bumi Priangan yang sejuk,  4 Oktober 1971, lahir seorang anak bernama Ridwan Kamil. Ia adalah putra kedua dari pasangan Atje Misbach Muhjiddin dan Tjutju Sukaesih, sebuah keluarga sederhana yang mengajarkan nilai-nilai luhur tentang pendidikan, kerja keras, dan cinta kepada sesama. Bandung, kota tempat ia tumbuh, menjadi saksi awal bagaimana seorang bocah kecil dengan coretan pensil di tangannya mulai merangkai mimpi besar.

Sumber Foto : Unggahan Instagram Ridwan Kamil (@Ridwankamil)
Sumber Foto : Unggahan Instagram Ridwan Kamil (@Ridwankamil)

Masa kecil Ridwan Kamil diwarnai oleh kehidupan sederhana namun kaya akan pelajaran hidup. Sang ayah adalah seorang pegawai negeri, dan ibunya yang aktif dalam kegiatan sosial, menanamkan kepada Emil dan saudara-saudaranya arti penting dari pengabdian kepada masyarakat. Ia tumbuh sebagai anak yang gemar menggambar, menjelajah lingkungan, dan memandang dunia dengan rasa ingin tahu yang besar.

Sumber Foto : Unggahan instagram Ridwan Kamil (@Ridwankamil)
Sumber Foto : Unggahan instagram Ridwan Kamil (@Ridwankamil)


Ridwan kecil menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Banjarsari, dilanjutkan ke SMP Negeri 2 Bandung, dan akhirnya ke SMA Negeri 3 Bandung, sekolah yang sering dijuluki sebagai "Sekolah Juara." Di sana, ia mulai menunjukkan minatnya pada seni dan desain, sebuah panggilan jiwa yang kemudian menuntunnya ke jalan yang lebih besar.


Setelah menamatkan sekolah menengah, Ridwan Kamil melanjutkan studinya di Institut Teknologi Bandung (ITB), jurusan Arsitektur. Kampus ini menjadi ladang subur bagi kreativitas dan imajinasinya. Di bawah naungan pohon-pohon rindang ITB, Ridwan belajar tidak hanya tentang teknik menggambar dan membangun, tetapi juga tentang tanggung jawab seorang arsitek untuk menciptakan ruang yang bermakna bagi manusia.

Sumber Dokumentasi : Unggahan instagram Ridwan Kamil (@Ridwankamil)
Sumber Dokumentasi : Unggahan instagram Ridwan Kamil (@Ridwankamil)


Lulus dari ITB pada tahun 1995, ia tak hanya berhenti di situ. Dengan keberanian besar, ia merantau ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan magister di University of California, Berkeley dalam bidang Urban Design. Di tanah rantau, ia menyerap ilmu dari berbagai kota besar, tempat arsitektur tidak hanya dilihat sebagai seni, tetapi juga sebagai solusi bagi kehidupan yang lebih kompleks.


Ridwan bekerja di berbagai firma arsitektur kelas dunia seperti SOM (Skidmore, Owings & Merrill) dan RTKL Associates. Namun, meski berada di pusat kemajuan dunia, ia selalu merindukan Bandung, kampung halamannya. Ada panggilan yang tak bisa ia abaikan---keinginan untuk pulang dan membangun tanah kelahirannya.

Pada tahun 2004, Ridwan Kamil mendirikan Urbane, sebuah firma arsitektur yang tak hanya membangun fisik, tetapi juga jiwa. Urbane lahir dari mimpi untuk menciptakan ruang-ruang yang indah sekaligus berkelanjutan. Dengan pendekatan ramah lingkungan dan komunitas, Urbane menjadi pelopor dalam mengedepankan desain yang menghubungkan manusia dengan alam.


Proyek-proyek Urbane mendapat pengakuan di tingkat internasional. Salah satu karya monumental mereka adalah Museum Tsunami Aceh, sebuah bangunan yang bukan hanya menjadi tempat peringatan, tetapi juga simbol ketahanan dan harapan. Selain itu, Ridwan turut merancang Masjid Al-Irsyad di Bandung yang sederhana namun sarat makna. Bangunan itu berdiri megah sebagai wujud perpaduan seni dan spiritualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun