Mohon tunggu...
Rahma Ika Ramadhan
Rahma Ika Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pamulang - S1 Ilmu Komunikasi

Jangan takut jatuh, karena yang tak pernah memanjat lah yang tak pernah jatuh. jangan takut gagal, karena yang tak pernah gagal adalah orang-orang yang tak pernah melangkah. Sebab hidup yang tak pernah di pertaruh kan tidak akan pernah di menangkan. welcome to my world :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menciptakan Eksistensi & Kompetensi Milenial agar Berpikir Kritis di Tahun 2025

3 Januari 2025   01:20 Diperbarui: 3 Januari 2025   01:09 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar Ilustrasi : mahasiswa yang sedang menyuara kan suara)

Agar teknologi menjadi teman, bukan musuh, generasi muda perlu belajar:
- Menyaring informasi. Gunakan sumber yang terpercaya. Jangan percaya begitu saja pada apa yang terlihat di internet.
- Menggunakan teknologi untuk belajar. Ikuti kursus  online  baca artikel, atau dengarkan  podcast  yang memperluas wawasan.
- Beristirahat dari layar. Teknologi itu penting, tapi kesehatan mental lebih penting. Jangan biarkan media sosial mengontrol hidupmu.


Berpikir kritis tidak harus kaku atau serius. Faktanya, berpikir kritis sering kali lebih efektif ketika dikombinasikan dengan kreativitas. Dengan kreativitas, kita dapat menemukan solusi baru, melihat masalah dari sudut pandang berbeda, dan merancang masa depan yang lebih baik.

Bagaimana cara menjadi kreatif ?

(Gambar Ilustrasi : eksplorasi kreativitas dari berbagai sumber)
(Gambar Ilustrasi : eksplorasi kreativitas dari berbagai sumber)

1. Eksplorasi seni. Cobalah melukis, menulis, atau membuat musik. Seni adalah cara terbaik untuk melatih imajinasi.
2. Ciptakan sesuatu. Mulai dari proyek kecil seperti blog atau video kreatif.
3. Berani berpikir beda. Jangan takut untuk memiliki pendapat yang berbeda dari mayoritas.


Diskusi Publik dan Pembelajaran Sepanjang Hayat
Masa muda adalah waktu untuk belajar sebanyak-banyaknya. Tidak hanya dari buku, tetapi juga dari pengalaman dan orang lain. Terlibatlah dalam diskusi publik, debat, atau kegiatan sosial. Setiap pengalaman adalah pelajaran yang membangun kemampuan berpikir kritismu.
Selain itu, pahami bahwa belajar tidak pernah selesai. Dunia terus berubah, dan kita harus terus berkembang. Jadikan pembelajaran sepanjang hayat sebagai gaya hidupmu

        Dengan begitu menciptakan eksistensi dan kompetensi bagi generasi muda untuk berpikir kritis di tahun 2025 adalah tantangan yang memerlukan kerjasama dari berbagai pihak. Pendidikan yang baik, lingkungan yang mendukung, dan penggunaan teknologi yang bijak adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Dengan melibatkan generasi muda dalam proses ini dan memberikan mereka alat serta keterampilan yang diperlukan, kita dapat menyiapkan mereka untuk menghadapi masa depan dengan percaya diri dan kemampuan berpikir kritis yang tinggi. Mari bersama-sama kita wujudkan generasi muda yang mampu berpikir kritis, kreatif, dan bertanggung jawab untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Dunia Butuh Generasi Muda yang Berpikir Kritis
Berpikir kritis yang di maksud adalah senjata yang akan membedakanmu di era digital ini. Dengan kemampuan ini, kamu tidak hanya akan bertahan, tetapi juga unggul. Kamu akan menjadi agen perubahan, pemimpin masa depan, dan pencipta dunia yang lebih baik.
Jadi, mulailah hari ini. Tantang dirimu untuk bertanya, menganalisis, dan berpikir lebih dalam. Dunia tidak butuh lebih banyak pengikut; dunia butuh lebih banyak pemikir. Jadilah salah satunya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun