Mohon tunggu...
Rahmah Rahmah
Rahmah Rahmah Mohon Tunggu... Freelancer - Pendidik yang terus berkembang mencari jati diri

Pendidik yang memiliki hobi membaca, bekrja di balik layar. Prinsip : La tahzan, Innallaha Ma'ana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1

4 September 2023   21:40 Diperbarui: 4 September 2023   21:45 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jurnal  Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 CGP Angkatan 9

 

 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam Guru Pengerak, Guru hebat yang tergerak, bergerak dan menggerakkan.

Scales (2011)  mengatakan bahwa jurnal reflektif ialah salah satu metode refleksi yang paling banyak digunakan berisikan catatan refleksi dan evaluasi diri guru atau hal-hal yang menarik yang terjadi didalam kelas, maka disarankan untuk menuliskannya didalam jurnal secepatnya setelah kejadian itu terjadi karena masih segar didalam ingatan. Jurnal ini memberikan manfat dalal mengevaluasi metode mengajar, menemukan kekuatan dan kelamahan, kesadaran akan mengajar, masalah-masalah yang dihadapi, membantu menentukan metode yang tepat saat mengajar. Jurnal ini dapat mengukur tingkat pengetahuan dan keterampilannya dalam mengajar sebagai bagian dari kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan guru.

Jurnal dwi mingguan adalah salah satu bentuk tagihan tugas yang wajib dikerjakan oleh setiap Calon Guru Penggerak (CGP). Pada kesempatan ini saya akan menulis mengenai refleksi saya tentang kegiatan pembelajaran telah dilakukan pada Modul 1.1 Tentang Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Pada jurnal refleksi ini saya menggunakan model 1 yaitu model 4F : 1. Facts (Peristiwa); 2. Feelings (Perasaaan); 3. Findings (Pembelajaran); dan 4. Future (Penerapan), yang dikemukakan oleh Dr. Roger Greenaway.

1. Facts (Peristiwa)

Sehari sebelum perayaan kemerdekaan Indonesia tepatnya Tanggal 16 Agustus 2023 mulai diresmikan pembukaan Kegiatan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 oleh  Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd selaku Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dan Dr. Praptono, M.Ed selaku Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan pada pukul 11.00 WIB secara virtual dan serentak di Seluruh Indonesia menggunakan Zoom Meeting atau Youtube. Kegiatan ini diikuti oleh 32.203 CGP Angkatan 9 terdiri dari CGP Reguler, CGP Rekognisi, CGP Intensif dan CGP Dasus. Berdasarkan paparan dari semua pihak yang terlibat diharapkan agar dapat sungguh-sungguh mengikuti pendidikan guru penggerak agar menjadi guru hebat yang mampu memajukan pendidikan Indonesia agar terus melaju menyongsong Generasi Emas.

CGP mendapat undangan untuk mengikuti pembukaan oleh Balai Guru Penggerak Aceh pada tanggal 17 Agustus 2023 setelah upacara kemerdekaan di sekolah masing-masing. Pada kesempatan ini, Bu Intan memberitahukan tahapan yang akan dilalui oleh CGP selama 6 bulan ke depan yang akan dibimbing oleh Pengajar Praktik dan Fasilisator melalui info di google spreadsheet yang langsung terhubung ke pembagian kelompok CGP masing-masing untuk Pidie. Kebetulan saya didampingi oleh Bapak Zulhemi Z, S.Pd.I., M.Pd. selaku fasilisator dan Bu Widya Astuti S.Pd., M.Pd. selaku Pengajar Praktik. Saat pertemuan pertama di room, beliau memberikan kesempatan untuk berkenalan dengan CGP yang lain dan menentukan secara bersama-sama kesepakatan belajar agar suasana kondusif di ruang virtual.  Kami wajibkan untuk mengerjakan pretes awal di LMS masing-masing mulai dari Rabu, 16 Agustus 2023 sampai Jumat, 18 Agustus 2023 dan mulai mempelajari modul 1.1. tentang Mulai Dari Diri dan eksplorasi konsep, kemudian Eksplorasi konsep di forum diskusi yang dipimpin oleh fasilitator. Kemudian ada ruang kolaborasi, di mana setiap CGP berkolaborasi bersama kelompoknya masing-masing dan mempresentasikan refleksi pendidikan Ki Hajar Dewantara berdasarkan kearifan lokal di daerah setempat.

Sabtu, Tanggal 26 Agustus 2023 dilaksanakan Lokakarya Orientasi melalui  zoom yang dibuka oleh Kepala BGP Provinsi Aceh , Teti Wahyuni, S.Si., M.Pd. Pada kegiatan Lokakarya Orientasi, diikuti CGP, pula para kepala sekolah dan pengawas di tempat CGP yang lolos terpanggil mengikuti lokakarya. Beliau mengharapkan kolaborasi anatara semua pihak agar dapat menyelesaikan berbagai tantangan yang akan dihadapi selama pendidikan dilaksanakan. Kemudian, para CGP memasuki room masing-masing sesuai dengan para Pengajar Praktiknya. Di sini, kami terus digali dan diberi wawasan yang sangat banyak tentang mengenali siapa saya, apa yang belum dan sudah ada pada diri saya (dengan cara mengerjakan LK sebanyak 5 buah), dan langsung mendiskusikannya.

Rabu, Tanggal 30 Agustus 2023 CGP mengikuti ruang diskusi virtual bersama Instruktur Bapak Jasardin pada pukul 15.30-17.00 WIB yang berasal dari Langsa. Para CGP sangat antusias dalam mengemukakan pendapat baik secara terbuka atau di roomchat. Disini, para CGP berbagi pengalaman praktik refleksi pemikiran filosofis pendidikan KHD. Di akhir modul 1.1, CGP diberikan tugas untuk membuat karya nyata dalam bentuk video di youtube dan artikel di kompasiana.

Selama dua minggu ini, CGP telah belajar mandiri melalui LSM yang sangat nudah diakses dan dipahami sehingga para CGP tidak susah untuk mengeksplorasi fitur-fitur yang ada di dalam LMS itu sendiri dan tentunya dibimbing oleh Bapak Fasilisator dan Ibu Pengajar Praktik yang tak lupa selalu memberi motivasi  dan mengingatkan tanggal tagihan tugas dan menyelesaikan tepat waktu.

2. Feelings (Perasaaan)

Awalnya saya sangat antusias mengikuti CGP ini karena bertemu dengan teman baru sesama CGP. Kemudian saya mulai merasa was-was karena harus mengerjakan tagihan tugas dengan tenggat waktu yang hampir berdekatan sekaligus tugas mengajar di sekolah yang padat. Jadi, perlunya memanajemen waktu dengan baik. Selain itu, saya juga merasa tertantang karena harus menguasai Canva untuk membuat karya nyata dalam bentuk video/ppt/artikel. Dengan tekad kuat dan masukan dari Fasilisator saya mencoba membenahi dan mempelajari dengan baik agar karya nyata sesuai dengan tagihan tugas yang diharapkan. Setelah mempelajari modul 1.1, saya mulai berbenah diri dalam mengajar di kelas terutama memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menggali informasi, melakukan praktikum menggunakan bahan yang ada di sekitar agar mereka merasa senang dan tertarik untuk terus belajar. Saya juga merasa beruntung karena mendapatkan pengetahuan baru dan yang paling berkesan adalah selalu berprasangka baik dan menghindari fitnah kepada peserta didik seperti ujaran Bapak Jasardin (Instruktur).

3. Findings (Pembelajaran)

Dari modul 1.1, saya memperoleh pemahaman bahwa filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara sesuai dengan kurikulum merdeka yang sedang digalakkan oleh pemerintah. Guru berperan sebagai fasilisator yang menggali, mengembangkan menuntun bakat dan minat peserta didik agar menjadi manusia unggul sebagai individu dan masyarakat. Berkat modul ini, membantu saya untuk berpikir positif, berprasangka baik terhadap segala tingkah dan kodrat murid dan memberikan pelayanan secara ikhlas kepada peserta didik dengan mengadopsi sistem among. Oleh karena itu, guru harus terbuka terhadap berbagai perubahan, namun tetap menyaring dan mengadopsi perubahan yang sesuai dengan nilai norma dan kultural yang berlaku di Indonesia.

Berkat diskusi dengan teman CGP, Pengajar Praktik, Fasilisator, dan Instruktur dalam ruang diskusi, kolaborasi dan elaborasi membantu saya memahami guru adalah petani kehidupan yang menyemai bibit atau benih padi (perumpamaan bagi peserta didik) yang siap sedia mulai dari menggarap tanah, memberikan pupuk, memberantas hama dan menyemai benih dengan harapan mendapatkan hasil yang melimpah. Begitu juga yang dilakukan oleh pendidikan dalam menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang santun, berbudaya yang memiliki kompetensi intelektual, sikap, karakter yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya negara kita. Melalui pendidikan, peserta didik diharapkan mandiri secara individu dan sebagai anggota masyarakat dengan mengamalkan "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani".

4. Future (Penerapan)

Setelah mempelajari modul dan memahami pemikiran KHD dengan menyeluruh, maka saya akan mencoba mengaplikasikannya mulai dari diri sendiri, lingkungan sekitar, proses pembelajaran di kelas. Sebagai pribadi saya mulai membiasakan diri untuk berprasangka baik dan membiasakan diri dengan karakter baik agar bisa menjadi tauladan bagi peserta didik. Saya merealisasikan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik dengan menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan karakter, tipe belajar mereka. Salah satunya memanfaatkan media internet, model pembelajaran yang menarik, dan pembelajaran berdiferensiasi yang selaras dengan kebutuhan peserta didik. Saya optimis dan terus belajar agar mampu menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan  pemahaman dan pemikiran KHD agar memberikan perubahan yang bisa dirasakan oleh peserta didik, rekan sejawat dan lingkungan sekitarnya. Semoga kita mampu menuntun peserta didik dalam mnghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat di era milenial ini. Oleh karena itu, kita harus terus belajar, berbenah dan melaju demi mencerdaskan penerus Bangsa Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat dan mohon kritik dan saran yang membangun.


Terimakasih.

Salam guru penggerak, guru hebat yang tergerak, bergerak dan menggerakkan.

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi Wabarakatuh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun