Mohon tunggu...
Rahmah Athaillah
Rahmah Athaillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pecinta Literasi

Al Faqiir ilaa 'Afwi Rabbi Dari seseorang yang tengah belajar

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hujan dan Kisahnya

3 Januari 2024   08:37 Diperbarui: 3 Januari 2024   08:43 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan adalah nyanyian alam yang memenuhi langit dan bumi dengan keindahan serta kehidupan. Ketika awan hitam bergelayut dan membawa harapan di setiap tetesnya, bumi terdiam dalam keasyikan menyambut kedatangan cairan yang memberi kesegaran baru.

Bibir langit terbuka lebar, memberi jalan bagi tetesan-tetesan kristal air yang turun dengan lembut, melodi hujan pun mulai berdentum. Suara gemericik yang memukau telinga, seolah-olah alam sedang bernyanyi, menyusun lagu-lagu rindu yang perlahan terasa menusuk ke dalam relung hati. Setiap tetes hujan mempunyai cerita, menyampaikan pesan yang tak terucap dalam gelombangnya yang lembut.

Hujan tidak hanya sekadar gerimis air dari langit, tapi juga penyegar bagi bumi yang haus akan kesegaran. Setiap percikan hujan menyentuh tanah, meresapi setiap butir tanah dengan aroma khas yang membangkitkan kesegaran. Tanaman-tanaman pun bersorak gembira, daun-daun yang gersang kini bergemulai dan bermula kembali, tumbuh dengan semangat baru.

Di balik gemerisik hujan, terdapat keajaiban yang tiada tara. Hujan membawa kehidupan baru, menghidupkan sungai-sungai yang mulai mengalir deras, mengembalikan keindahan pada sungai yang kering, serta memberi minum pada makhluk-makhluk yang haus akan air.

Namun, hujan juga memiliki sisi lain yang menenangkan. Saat hujan turun dengan lembutnya, ia mengajak kita untuk merenung dan bersantai. Hujan membawa suasana tenang yang kadang-kadang sangat diharapkan, memberi kesempatan bagi pikiran yang gelisah untuk bersantai sejenak dalam irama jatuhnya tetesan-tetesan air.

Di mata yang pandai melihat, hujan adalah lukisan bergerak yang memukau. Pelangi muncul setelah hujan mereda, menggambarkan harapan akan keindahan di balik setiap kesulitan. Di hati yang lapang, hujan adalah kenangan indah yang membekas, menghadirkan nostalgia akan momen-momen berharga.

Hujan adalah cerita panjang tentang kesuburan, ketenangan, dan kesegaran baru. Ia mengajar kita bahwa terkadang dari setiap detik kelembutan tetesan air, terdapat keajaiban yang tak terduga. Hujan adalah keindahan yang terus mengalir, mengajarkan bahwa dalam kelembutan ada kekuatan, dan di balik tiap tetes hujan, tersembunyi harapan yang tak pernah padam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun