Mohon tunggu...
Rahmah Athaillah
Rahmah Athaillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pecinta Literasi

Al Faqiir ilaa 'Afwi Rabbi Dari seseorang yang tengah belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Implementasi Jiwa Menurut Imam Al Ghazali Terhadap Pergantian Tahun Bagi Seorang Muslim

1 Januari 2024   08:05 Diperbarui: 1 Januari 2024   11:42 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan

Pergantian tahun seringkali menjadi momen refleksi dan introspeksi bagi banyak orang, terutama bagi umat Muslim. Menyikapi pergantian tahun dengan pemahaman yang bijaksana adalah suatu hal yang penting. Al-Ghazali, seorang filosof, ilmuwan, dan cendekiawan Muslim terkemuka, memiliki pandangan yang dalam mengenai jiwa dan bagaimana seharusnya sikap umat Muslim pada momen seperti ini. Artikel ini akan membahas pandangan Al-Ghazali tentang jiwa serta implementasinya dalam sikap umat Muslim pada pergantian tahun.

1. Pandangan Al-Ghazali tentang Jiwa

Al-Ghazali mengajarkan bahwa jiwa manusia adalah inti dari eksistensi spiritual. Menurutnya, jiwa adalah titik fokus yang menghubungkan manusia dengan Allah. Jiwa memiliki dimensi yang kompleks, meliputi akal, emosi, kehendak, dan kecenderungan spiritual yang memerlukan perhatian dan pengendalian.

2. Refleksi pada Pergantian Tahun

Pada pergantian tahun, Al-Ghazali menekankan pentingnya refleksi diri bagi umat Muslim. Hal ini sejalan dengan konsep mujahadah (perjuangan) dalam tasawuf, di mana individu bertekad untuk meningkatkan kualitas diri secara spiritual. Al-Ghazali mengajarkan bahwa momen pergantian tahun adalah kesempatan untuk mengevaluasi amal perbuatan, menyesuaikan diri dengan prinsip-prinsip agama, dan memperbaiki hubungan dengan Allah.

3. Mengendalikan Nafsu dan Kesombongan

Al-Ghazali menekankan pentingnya mengendalikan nafsu dan kesombongan dalam menyambut pergantian tahun. Sebagian besar masalah manusia, menurutnya, berasal dari kurangnya kendali atas nafsu dan kesombongan. Oleh karena itu, umat Muslim diharapkan untuk merenungkan kesalahan masa lalu dan menyesuaikan sikap mereka dengan prinsip-prinsip yang lebih rendah hati, bijaksana, dan taat pada agama.

4. Amal dan Kebaikan

Menurut Al-Ghazali, pergantian tahun adalah kesempatan untuk memulai kembali dengan niat yang baik dan amal yang saleh. Dia menekankan pentingnya amal baik sebagai ekspresi dari keimanan yang tulus. Umat Muslim dapat menggunakan momen ini untuk merencanakan perbaikan diri, berbuat kebaikan, dan meningkatkan kualitas ibadah mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun