Selesai menikmati Sunrise Point, kelompok Modul Nusantara Gajayana bergegas turun ke bawah dan menuju Bukit Widodaren. Bukit ini tidaklah sebesar dan setinggi Gunung Bromo, tetapi panorama alamnya sangatlah mempesona, terlebih bagi wisatawan yang berkunjung, tak lain lagi Modul Nusantara Gajayana yang begitu menikmati indahnya bukit ini dari bawah tepatnya di Laut Pasir Widodaren. Bentuknya memang tak seluas Pasir Berbisik di Gunung Bromo, tapi kami pun merasa bahagia untuk berlama-lama di wilayah ini.
Selesai dari Bukit Widodaren kami melajutkan perjalanan ke Kawah Bromo. Ini adalah objek wisata yang waijib dikunjungi jika ke Gunung Bromo. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan kita bisa melihat secara langsung kawah raksasa gunung berapi yang masih berstatus 'aktif'. Pengalaman yang luar biasa bagi Anggota Modul Nusantara Gajayana bisa melihat langsung kawah aktif dari bibir kawah, tentu kami sangat dekat dengan pusat Kawah Gunung Bromo. Kawah Gunung Bromo mempunyai diameter mencapai 800 meter yang terbentang dari selatan ke utara, Lebih kurang 600 meter jika diukur dari Barat ke Timur. Selain itu, kawah ini juga mempunyai area berbahaya berupa lingkaran yang berjari-jari sekitar 4 kilometer diukur dari pusat kawah Gunung Bromo.
Destinasi terakhir yaitu Padang Savana (Bukit Teletubbies). Tiga bulan lalu, Padang Savana terbakar akibat flare prewedding dan kami menyaksikan dengan mata sendiri kini Bukit Teletubbis kini kembali menghijau. Pengijauan di Bukit Teletubbies usai peristiwa kebakaran terhitung cepat karena kondisi tanahnya yang tergolong sangat subur. Pulihnya area tersebut turut memulihkan kunjungan wisata dan ekonomi para pelaku wisata di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Secara otomatis, kunjungan wisatawan yang meningkat ini berdampak positif bagi para pelaku wisata yang menggantungkan hidup pada Taman Nasional Gunung Semeru. Perekonomian warga pun berangsur-angsur pulih.
Penulis: Echa Aisyadewi, Misdha Adelia, dan Rahmah Maulida
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H