Mohon tunggu...
Rahmah Fauziah
Rahmah Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Biokimia - Institut Pertanian Bogor

Seorang Mahasiswa yang sedang Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kolaborasi dengan Tim Riset Keilmuan LPDP Mahasiswa KKNT IPB Cianjur 01 Membuat Apotek Hidup dengan Memanfaatkan Sampah Plastik

31 Juli 2022   11:00 Diperbarui: 31 Juli 2022   11:21 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peresmian Taman TOGA oleh Dosen Pembimbing Lapang dan Sekretaris Desa Sindangjaya (Dokpri)

Sampah plastik merupakan salah satu permasalahan sampah di Indonesia yang harus diatasi karena jumlahnya yang berbanding lurus dengan pertambahan jumlah penduduk. Semakin tinggi jumlah penduduk, semakin tinggi juga sampah yang diproduksi. 

Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/tahun. 

Sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Adapun Rata-rata sampah plastik di Kabupaten Cianjur mencapai sekitar 2% per hari atau 3,5 ton dari total volume sampah di Kabupaten Cianjur. 

Apabila sampah plastik tersebut dibiarkan saja, lingkungan akan tercemar dan juga akan berdampak pada hewan-hewan yang hidup di dalamnya. Plastik yang tidak dapat terurai itu mungkin saja dapat dimakan oleh binatang dan akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.

Ilustrasi (Foto : Medcom.id)
Ilustrasi (Foto : Medcom.id)
Berangkat dari hal tersebut, mahasiswa KKNT Cianjur 01 Institut Pertanian Bogor 2021/2022 mengolah sampah plastik menjadi ecobrick yang dapat dimanfaatkan sebagai kursi dan pembatas taman. Ecobrick merupakan bata ramah lingkungan yang terbuat dari botol plastik bekas yang diisi dengan sampah plastik yang dipadatkan. 

Selain dijadikan kursi dan pembatas taman, ecobrick juga dapat dimanfaatkan menjadi material bangunan lain. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam pengurangan sampah plastik menjadi suatu barang yang bernilai, pemanfaatan serta pembuatan ecobrick disosialisasikan oleh tim KKNT kepada masyarakat di Dusun Padajaya, Desa Sindangjaya mulai dari RT 01 hingga RT 04 dan juga ibu-ibu PKK.

Sampah yang akan diolah menjadi ecobrick merupakan sampah plastik kering yang dikumpulkan masyarakat. Hal ini sebagai bentuk pengurangan sampah plastik yang sebelumnya disia-siakan oleh warga melalui pembakaran sehingga dapat membahayakan lingkungan. Sampah tersebut dikumpulkan dalam trashbag yang dibagikan oleh tim KKN dan akan diambil setiap 3 hari sekali. 

Untuk membuat ecobrick, sampah plastik dan botol air mineral kemasan dicuci dan dikeringkan terlebih dahulu. Botol air mineral disarankan seragam untuk memberikan hasil yang rapi dan lebih indah dilihat. Pencucian ini bertujuan untuk menghilangkan bakteri yang menempel pada sampah. 

Lalu sampah plastik dipotong hingga berukuran kecil menggunakan gunting. Potongan sampah kemudian dimasukkan ke dalam botol dengan bantuan tongkat sampai penuh dan padat hingga tidak ada lagi rongga kosong. 

Salah satu cara untuk memastikannya adalah dengan menekannya dari luar botol. Jika sudah padat, botol ditutup dan dicat menggunakan berbagai macam warna cat agar lebih menarik.

Pelatihan dan Proses Pembuatan Ecobrick Bersama Ibu-ibu PKK dan Warga Kampung Padajaya RT 01 (Dokpri)
Pelatihan dan Proses Pembuatan Ecobrick Bersama Ibu-ibu PKK dan Warga Kampung Padajaya RT 01 (Dokpri)

Ecobrick yang sudah dibuat, dirangkai menjadi kursi taman sederhana dan diaplikasikan untuk menjadi pembatas taman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) di Kantor Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Taman TOGA yang dibuat terdiri dari beberapa tanaman seperti sirih hijau, sirih merah, jahe merah, telang, krisan, marigold, lidah buaya, pegagan, mahkota dewa, tapak dara, dan ginseng jawa. 

Tim KKNT Cianjur 01 berharap dengan dibuatnya taman TOGA di Kantor Desa Sindangjaya akan membawa manfaat yang besar bagi masyarakat Desa Sindangjaya dan bisa memotivasi masyarakat dalam membudidayakan taman TOGA, serta dapat menjadi salah satu bidang ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan di desa ini.

Peresmian Taman TOGA oleh Dosen Pembimbing Lapang dan Sekretaris Desa Sindangjaya (Dokpri)
Peresmian Taman TOGA oleh Dosen Pembimbing Lapang dan Sekretaris Desa Sindangjaya (Dokpri)
Beberapa Jenis Tanaman Obat yang Ditanam (Dokpri)
Beberapa Jenis Tanaman Obat yang Ditanam (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun