Mohon tunggu...
Rahmah Suci Siti Fatimah
Rahmah Suci Siti Fatimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Syiah Kuala

Hobi saya adalah berenang dan saya juga menyukai wisata pada alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Menembus Misteri Hutan: Eksplorasi Mycelia dalam Kehidupan Liar

19 Maret 2024   11:02 Diperbarui: 19 Maret 2024   13:29 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu masuk hutan Mycelia (dokpri)

    

     Pada Sabtu, 16 Maret 2022, aku dan teman-teman dari Modul Nusantara PMM 4 Inbound UPI Kelompok 13 Reak, kembali melanjutkan perjalanan kami loh. Kali ini tempat yang kami kunjungi gak kalah seru dengan tempat-tempat sebelumnya, yaitu di Hutan Mycelia.

     Kami berangkat dari Universitas Pendidikan Indonesia menuju Hutan Mycelia sekitar jam 16.30. Dan kami menghabiskan waktu kurang lebih 40 menit untuk tiba disana. Setelah tiba, kami tidak langsung menuju ke hutan Mycelia nya, tetapi kami menuju tempat makan yang sudah kami booking untuk melakukan berbuka puasa bersama terlebih dahulu.

Buka puasa bersama (dokpri)
Buka puasa bersama (dokpri)

     Ketika kami sedang berbuka puasa, hujan turun dengan sangat deras. Tenang, pihak hutan Mycelia sudah menyediakan jas hujan plastik untuk semua pengunjung, termasuk untuk kami juga kok. Tapi ketika kami sudah selesai berbuka puasa dan kami akan memulai eksplor hutan Mycelia, hujannya berhenti. Alhasil kami hanya menggunakannya sampai pintu masuk saja.

Dokumentasi (dokpri)
Dokumentasi (dokpri)

     Disini juga menyediakan jasa face or body painting loh. Jadi saat di pintu masuk, kita akan ditanya terlebih dahulu apakah ingin menggunakan jasa itu atau tidak. Kalau kita sudah masuk, kita tidak boleh keluar masuk lagi dengan bebas. Jadi sekali kita keluar, maka kita harus membeli tiket baru untuk bisa masuk kembali ke hutan Mycelia ini. Tempat face or body painting ini berada di luar area hutan Mycelia, karena itu kita akan ditanya terlebih dahulu agar tidak menyesal.

     Ada beberapa dari kami yang mau menggunakan jasa face or body painting ini, ada juga yang tidak mau. Mereka yang tidak mau, langsung masuk kedalam hutan Mycelia. Sedangkan kami yang mau menggunakan jasa face or body painting ini termasuk aku sendiri, menuju ke tempat jasa ini berada. Kami melakukan pembayaran terlebih dahulu untuk mendapatkan tiketnya. Jika hanya ingin face painting, cukup membayar Rp.15.000. Jika ingin face and body painting sekaligus dikenakan biaya sebesar Rp.25.000.

Face or body painting (dokpri)
Face or body painting (dokpri)

     Setelah selesai kami menggunakan jasa face or body painting ini, kami masuk ke dalam hutan Mycelia. Di hutan Mycelia ini bukan hanya untuk berfoto-foto saja. Tapi menurutku cerita di balik setiap spotnya itu yang bikin sangat menarik. Menceritakan tentang bangsa Mycelia mempunyai fungsinya masing-masing untuk menjaga keseimbangan hutan. Dari mulai masuk, kita bisa melihat story-story dari setiap ras di hutan Mycelia ini.

     Dari setiap cerita, kita akan disuguhi oleh audio dan visual yang menarik banget. Contohnya ada ras jalar. Jadi dia tuh memberikan nutrisi untuk pohon-pohon lainnya. Tapi kalau lagi banyak permintaan mereka tuh sifatnya panik, makanya didalam visualnya mereka sedang berlari-lari. Lucu banget kan yaa!!

Melihat Ras Jalar yang lagi panik haha (dokpri)
Melihat Ras Jalar yang lagi panik haha (dokpri)

     Selain itu, kita juga bisa masuk ke dalam rumahnya ya. Dan setiap rumah itu mempunyai penampakan yang berbeda-beda, jadi mata kita akan dimanjakan ketika kita masuk ke setiap rumahnya. Dijamin kalian tidak akan merasakan bosan!

Ketika aku masuk aja serasa kayak lagi di film-film alien gitu deh. Hehe.

Dokumentasi (dokpri)
Dokumentasi (dokpri)

     Dan emang benar agak tricky untuk foto di sini kalau handphone nya kurang memadai. So enjoy the moment aja, karena ini padu padan cahayanya tuh cantik banget dan serasa di dunia lain gitu loh. Dunia avatar maksudnya haha.

Dokumentasi (dokpri)
Dokumentasi (dokpri)

Jadi worth it nggak sih datang ke sini?

Menurutku sih worth it haha.

Reporter : Rahmah Suci Siti Fatimah

Editor : Salsa Solli Nafsika, M.Pd

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun