Mohon tunggu...
Rahmah Suci Siti Fatimah
Rahmah Suci Siti Fatimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Syiah Kuala

Hobi saya adalah berenang dan saya juga menyukai wisata pada alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merajut Tradisi: Eksplorasi Ajaib di Kampung Adat Cireundeu

6 Maret 2024   21:12 Diperbarui: 6 Maret 2024   21:15 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

     

     Pada Minggu, 3 Maret 2024, kelompok Modul Nusantara Reak kembali melakukan perjalanan Kebhinekaan yang ke-2 yaitu menuju Kampung Adat Cireundeu. Kami berangkat menggunakan transportasi umum angkot. Disana kami bertemu dengan 2 kelompok lainnya yang juga melakukan modul Nusantara kesana.

Kalian penasaran gak sih??

Sama nasi yang terbuat dari singkong??

Sekarang aku akan ajak kalian jalan-jalan sambil edukasi di kampung adat Cirendeu. Lesgooww

Doc/dok. pri
Doc/dok. pri

     Kampung Adat Cireundeu ini terletak di kota Cimahi, Jawa Barat. Untuk tiket masuknya sendiri gratis ya, tidak dipungut biaya. Kampung Adat Cireundeu ini salah satu kampung yang suasananya masih asri dan sangat terjaga kelestariannya.

     Nah sekarang aku akan melanjutkan perjalananku ke Bale dan Sentra Olahan Singkong. Selama di perjalanan aku gak pernah bosan, karena disini banyak sekali spot foto. Suasananya yang asri dan tempatnya yang luas bener-bener sah banget buat eksplor banyak disini.

     Selain itu, kalian juga bisa belajar lebih tentang sejarah Cireundeu dan kebudayaan yang ada didalamnya. Nah salah satu kebudayaan yang paling terkenal dari kampung ini adalah kebudayaan untuk tidak memakan nasi dan menggantinya dengan dengan 'RASI' atau beras singkong. Kebudayaan untuk tidak memakan nasi ini sudah ada lho sejak tahun 1924. Kebudayaan ini dilakukan secara turun temurun dari generasi satu ke generasi selanjutnya.

     Kami juga diajarkan cara memainkan alat musik tradisional angklung. Dimana ada angklung ujo dan angklung buncis. Angklung ujo bernada diatonis, yaitu do re mi fa sol la si. Cocok untuk semua genre baik dangdut, rock, orkesta, da lainnya. Sedangkan angklung buncis bernada pentatonis, yaitu do mi la ti la. Cara memegangnya yaitu tangan kiri memegang tiang tengah sedangkan tangan kanan memgang alas bawah sebelah kanan. Sebelum memainkannya kami diharuskan memperhatikan angka yang terdapat di angklungnya. Karena setiap angka mempunyai bunyi yang berbeda. Dan kami diajarkan untuk memainkan salah satu lagu, dan melakukan harmonisasi yang mengagumkan.

Memainkan alat musik angklung/dok. pri
Memainkan alat musik angklung/dok. pri

     Okey next, sekarang aku akan mengajak kalian semua untuk cobain bagaimana sih rasa nasi dari olahan singkong ini? Letsgoow

     Nah untuk harganya sendiri sangat terjangkau loh, mulai dari Rp.1.000 saja. Oh iya disini semua makanannya terbuat dari olahan singkong ya. Ada egg roll, saroja, dendeng, dan lainnya. Untuk dendeng ada 2 yaitu dendeng ayam dan dendeng ikan. Dendeng ayam sendiri rasanya manis, gurih, dan sedikit sedikit pedas.

     Sebelum ke singkong desa ini mengkonsumsi jagung, talas, dan lainnya. Mereka melakukan ini untuk melakukan protes terhadap penjajahan Belanda. dan untuk mendapatkan kemerdekaan, biasa disebut "nunda kerja nyai". Pada tahun 1924 ini ditemukan oleh ibu asnama tentang alat pengelolaan makanan pokok. Ada 7 langkah untuk melakukan pembuatan nasi singkong ini yaitu, kupas, cuci, parut, peras, jemur, tumbuk, ayak. Kulit dari singkong sendiri dapat dibuat adedemes yang dicampur tempe sebagai lauk dan dikembangkan menjadi dendeng kulit singkong, dimana harganya bisa mencapai Rp.150.000 / kg. Sisa parutan dari singkong tersebut dibuat tape singkong biasanya disediakan di acara hajatan. Ketika kita mau menanam ada upacara adatnya terlebih dahulu, begitupun kalau jika ingin memanennya dan ini melibatkan tokoh adat. Ketika di peras air buangan (lapisan pertama dibuang, lapisan kedua dijadikan kerupuk dan lapisan ketiga dijadikan aci). Dan ketika dalam tahap menumbuk, alat yang digunakan untuk  menumbuk bernama jublek.

Okey next ada bintang utama kita yaitu 'RASI' atau beras singkong yeayyy!!

   Disini aku makan rasinya dengan ayam goreng, tempe, sayur mie jamur, sayur tahu, selada, kerupuk, sambal dan buah semangka untuk pencuci mulutnya. Untuk nasi singkongnya sendiri, teksturnya benar-benar mirip sekali loh seperti nasi beras pada umumnya. Rasanya agak sedikit tawar dan tidak berasa.

Doc/ pri
Doc/ pri

Enak bangett!!!

Nasi singkong ini cocok banget untuk kalian yang sedang diet.

Kampung Adat Cireundeu juga memiliki prinsip yaitu,

Teu Boga Sawah Asal Boga Pare

Teu Boga Pare Asal Boga Beas

Teu Boga Beas Asal Bisa Nyangu

Teu Nyangu Asal Dahar

Teu Dahar Asal Kuat

Pantangan sekali untuk Masyarakat Cireundeu untuk memakan nasi beras. Nah istilahnya adalah 'di pemalikan'. Harus melalui upacara adat seperti yang disampaikan oleh tokoh adat Cireundeu yang bernama kang yayat.

Kampung Adat Cireundeu, 03 Maret 2024

Reporter : Rahmah Suci Siti Fatimah

Editor : Salsa Solli Nafsika, M.Pd

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun