Mohon tunggu...
Rahmadi Salman
Rahmadi Salman Mohon Tunggu... Guru - ikhtiar untuk terus menginspirasi

Pegiat literasi dan pendidik sekarang tinggal di KabupatenTanah Laut Kalimantan Selatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Biarkan Aku Menangis

4 Januari 2023   22:55 Diperbarui: 4 Januari 2023   22:58 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi (rh/2023)

Biarkan aku menangis, bahagia 

dalam mengenang sang bulan dan bintang-bintang 

di tengah kegelapan malam-malam tak bertuan 

Biarkan aku menangis, bahagia

membasuh cerita luka di selaksa asa 

membisu dalam cerita tak bermakna lupa 

Biarkan aku menangis, bahagia

karena ada suguhan manisan dalam cawan berbusa 

bercahaya redup membawa tangisan bahagia derita lama

Biarkan aku menangis, bahagia

bahagia karena ada suka di antara suka dan duka lama

mengenang masa-masa bersama dalam relung malam-malam 

bahagia

bahagia

bahagia, dan duka lagi

lupakanlah!

Rumah Baca Tanah Laut, 4 Januari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun