Lato-lato, mainan jadul yang kembali viral di awal tahun 2023. Sebelum maraknya anak-anak saat ini, adu tahan lama dalam memainkannya.  Generasi terdahulu, ibu dan bapak kita saat kecil pun sudah mengenal permainan dengan suara tak-tok-tak-tok ini.Â
Dalam sebuah kesempatan, dapat dijumpai berbagai kalangan pelajar, mahasiswa, hingga content creator yang memainkannya sekedar untuk mengisi waktu luang.
Fakta menariknya, ternyata lato-lato sangat populer di negara asalnya yakni Amerika Serikat. Hingga ketenarannya ini merambat bagaikan virus untuk setiap anak kecil, beberapa negara di Dunia.
Namun menurut sejarah, permainan ini sempat menjadi hal yang dilarang oleh pemerintahan Amerika dan menyebabkan perusahaan yang mendistribusikannya bangkrut. Memangnya, apa yang terjadi ?
Tahun 60-an menjadi Awal Munculnya Lato-lato
Sebagaimana yang dijelaskan tadi, bahwa lato-lato atau di Amerika memiliki nama lain clackers, click-clacks, knockers, atau Ker-Bangers. Muncul sekitar tahun 1960, keberadaannya ini disambut baik oleh anak-anak yang senang dan merasa tertantang.
Namun berbanding terbalik, para orang tua secara serempak menyatakan terganggu dengan suara yang dihasilkan permainan ini.Â
Keluhan yang serupa juga disampaikan oleh kepala sekolah di Amerika. Untuk mengatasi kebisingan  akhirnya sekolah mengeluarkan kebijakan untuk melarang siswa membawa apalagi memainkan lato-lato ke area pendidikan.
Lato-Lato Punya Sisi Kontr0versi
Sebenarnya dari awal kemunculannya, lato-lato telah membawa muatan kontraversi yang hangat dibicarakan masyarakat sekitar di Inggris kala itu.Â
Bentuk Lato-lato dengan dua bola yang disambungkan dengan tali, mengingatkan mereka pada senjata sering digunakan oleh para koboy demi mengkap hewan buruan yang disebut boladora. Atau adapula yang menyebut bahwa bentuk lato-lato ini seperti senjata dari suku Bolas, Amerika Selatan.Â
Sedangkan di Mesir pada tahun 2017 lalu,  Sisi's balls atau Lato-lato  sempat kontroversial.  Disebabkan kata 'Sisi' dianggap mirip dengan nama presiden Mesir yaitu Abdel Fattah al-Sisi.Â
Sedangkan kata 'balls' sendiri kerap disalahartikan dan mengacu pada testis atau organ reproduksi. Oleh sebab itu, mainan lato-lato dianggap menghina presiden Mesir.