Prolog
Catatan hitam, tulisan ini muncul begitu saja.
Walaupun sebenarnya kata-kata itu tak terlalu mendadak juga.
Selamat menyadari bahwa pesananmu yang keasinan itu, bahkan terasa lebih baik.
Hidup Tak lagi Ramah
Kadang kala, aku berpikir
seharusnya aku tak perlu muncul di kehidupan
tapi bukankah hidup tak lagi ramai
bila kehilangan makhluk yang tak berperasaan
Bayangkan saja, tak adalagi lika-likunya
tak ada lagi jenis manusia yang harus dibicarakan
Maaf, tapi belakangan ini
Kehidupan tak lagi ramah
Sisanya hanya memberi sampah
Setelah marah, aku menagis
Setelah lelah, aku tertidur
Hidupku sekarang hanya berputar disana
Hahhh
Hidup tak berjalan seperti apa yang dipikirkan
Bahkan, jauh dari apa yang diharapkan
Dan kau tahu apa yang paling lucu?
seringnya, hidup berjalan berkebalikan.
Panggung Drama, Januari 2023
Epilog
Sesulitnya menuliskan kata dari puisi tadi.
Sejujurnya lebih sulit untuk mengakhiri dengan kata penutup.
Setidaknya biarkan kalimat-kalimat ini pernah menjadi bahan bacaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H