Perkembangan kota Surabaya dari masa kolonial hingga kemerdekaan Indonesia adalah cerita yang panjang dan kompleks. Berikut adalah gambaran umum perkembangan kota Surabaya selama periode tersebut:
Masa Kolonial Belanda:
  - Abad ke-17: Belanda pertama kali mendirikan pos perdagangan di Surabaya pada tahun 1625. Kota ini kemudian menjadi salah satu pusat perdagangan penting di Hindia Belanda.
  - Abad ke-18: Surabaya berkembang pesat sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan utama di Pulau Jawa. Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) memainkan peran penting dalam mengelola kota ini.
  - Abad ke-19: Surabaya terus tumbuh sebagai kota pelabuhan penting. Pada awal abad ke-19, VOC jatuh dan digantikan oleh pemerintah kolonial Belanda yang baru. Pada saat itu, Surabaya adalah pusat administratif untuk Jawa Timur.
Masa Pergerakan Nasional:
  - Awal abad ke-20: Gerakan nasionalisme Indonesia mulai tumbuh, termasuk di Surabaya. Tokoh-tokoh seperti Tjokroaminoto dan Semaun menjadi aktivis terkemuka di kota ini.
  - Tahun 1928: Surabaya menjadi tuan rumah Kongres Pemuda II, yang menjadi tonggak penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
  - Tahun 1942: Jepang menduduki Surabaya selama Perang Dunia II dan menggantikan pemerintahan kolonial Belanda. Pendudukan Jepang berlangsung hingga tahun 1945.
Kemerdekaan Indonesia:
  - 10 November 1945: Di Surabaya, terjadi pertempuran besar antara pasukan Indonesia yang pro-kemerdekaan dan pasukan pendudukan Inggris yang datang untuk mengamankan wilayah tersebut. Pertempuran ini dikenal sebagai "Perang Surabaya" dan menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.
  - 27 Desember 1949: Setelah perjuangan panjang, Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia, dan Surabaya menjadi bagian dari negara yang baru merdeka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H