Mohon tunggu...
Rahma Fitria Anjana Zulfa
Rahma Fitria Anjana Zulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Koin Kecil, Dampak Besar

9 Juli 2024   15:16 Diperbarui: 12 Juli 2024   15:25 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah tempat di daerah Kebun Tebeng, Kota Bengkulu. hiduplah seorang anak bernama Iqbal. Iqbal adalah seorang anak yang cerdas dan penuh semangat. Ia tinggal bersama ibunya yang bekerja keras sebagai penjual kue di pasar minggu.

(Saat itu, Iqbal sedang membantu ibunya berjualan di lapak kue.)

Ibu: "Iqbal, tolong bantu ibu bungkus kue-kue iko, yo."

Iqbal: "Baik, Bu!"

Setiap pagi, Iqbal selalu membantu ibunya sebelum berangkat ke sekolah. Meskipun hidup mereka sederhana, Iqbal dan ibunya selalu berusaha untuk berbagi dengan orang lain. Suatu hari, saat sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah, Iqbal melihat seorang pria tua duduk di pinggir jalan dengan mangkuk kecil di depannya.

Iqbal: "Pak, apa yang sedang Anda lakukan di sini?"

Pria tua: "Aku hanya duduk di sini, Nak. Sudah lama aku tidak punya tempat tinggal dan pekerjaan."

Iqbal merasa iba melihat pria tua itu. Ia merogoh saku seragamnya dan menemukan beberapa koin kecil yang ia simpan untuk jajan.

Iqbal: "Pak, ini ada sedikit uang. Semoga bisa membantu."

Pria Tua: "Terima kasih banyak, Nak. Kebaikanmu sangat berarti bagiku."

Pria tua itu tersenyum penuh syukur. Iqbal pun melanjutkan perjalanannya pulang dengan hati yang hangat.

(Keesokan harinya, di sekolah.)

Bu Dea (wali kelas): "Anak-anak, besok kita akan mengadakan acara amal untuk membantu mereka yang membutuhkan. Bawalah apa pun yang kalian bisa sumbangkan."

Iqbal pulang dan memberitahu ibunya tentang acara amal tersebut. Ibu Iqbal dengan senang hati memberikan beberapa kue untuk disumbangkan.

(Acara amal di sekolah.)

Bu Dea (wali kelas): "Terima kasih anak-anak, atas sumbangan kalian. Setiap sumbangan, sekecil apa pun, sangat berarti."

Di tengah acara, seorang pria berpakaian rapi berdiri dan meminta izin untuk berbicara.

Pria Tua (yang kini berpakaian rapi):

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seorang anak yang telah mengubah hidup saya. Berkat koin kecil yang ia berikan, saya bisa makan hari itu dan menemukan semangat untuk mencari pekerjaan. Kini, saya sudah mendapatkan pekerjaan dan ingin membalas kebaikannya.

Iqbal terkejut melihat pria tua yang pernah ia bantu kini berdiri dengan penuh rasa terima kasih. Ia menyadari bahwa kebaikan, sekecil apa pun, bisa memberikan dampak besar.

(Iqbal dan pria tua tersenyum satu sama lain.)

Pria tua: "Terima kasih, Iqbal. Koin kecilmu telah membawa perubahan besar dalam hidupku."

Kemudian Iqbal dan pak tua pun tersenyum satu sama lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun