Mohon tunggu...
Rahma Finanda
Rahma Finanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

hobi menulis dan mengambar

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Permasalahan Mental Health Generasi Z

4 April 2023   14:33 Diperbarui: 4 April 2023   14:35 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo guys! Kalian tau nggak kalau generasi zaman sekarang atau yang biasa dikenal dengan generasi Z lebih sering merasakan sakit mental daripada generasi sebelumnya, loh. Terbukti dari 300 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan jiwa seperti depresi, bipolar, demensia, termasuk 24 juta orang yang mengalami skizofrenia. Fakta ini menurut World Health Organization (WHO) tahun 2022. Banyak orang pada zaman ini yang dirinya selalu merasa ingin lebih unggul daripada orang lain, dari anak-anak atau remaja yang selalu merasa tidak percaya diri sampai orang tua yang menuntut anaknya untuk jadi yang mereka inginkan. Hal tersebut memicu sang anak sering mengalami depresi.

Apa, sih, mental health atau kesehatan mental itu?

Menurut KBBI, definisi mental bersangkutan dengan batin dan watak manusia, bukan bersifat badan atau tenaga. Kesehatan mental itu sendiri menurut WHO adalah suatu keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.

Ada lagi menurut para ahli, yaitu Dra. Sepi Indriati (psikolog), kesehatan mental adalah terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan yang terciptanya penyusuai diri antara manusia dangan dirinya sendiri dan lingkungannya, berlandaskan keimanan dan ketaqwaan, serta bertujuan untuk mencapai hidup yang bermakna dan bahagia di dunia dan di akhirat. Sedangkan Prof. Dr. Mustafa Fahmi membagi pengertian kesehatan mental menjadi dua, yaitu: pertama, kesehatan jiwa adalah bebas dari gejala-gejala penyakit jiwa dan gangguan kejiwaan. Kedua, kesehatan jiwa adalah dengan cara aktif, luas, lengkap tidak terbatas, ia berhubungan dengan kemampuan orang yang menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri dan dengan masyarakat lingkungannya, hal itu membawanya kepada kehidupan yang sunyi dari kegoncangan, penuh vitalitas.

Jadi, mental health atau kesehatan mental adalah kondisi mental yang berasal dari batin  tanpa adanya gangguan yang disebabkan karena tidak mampunya menyesuaikan diri sendiri dengan dirinya atau lingkungannya. Jika gagal dalam menempatkan, maka dirinya akan mengalami gangguan mental atau bisa juga disebut mental illness.

Munculnya mental illness yang disebabkan oleh diri sendiri atau bisa juga dari lingkungan misalnya tentang kepribadian. Terkadang kita merasa sulit bergaul dan tidak percaya diri dihadapan seseorang ataupun di depan publik, karena hati kita yang terlanjur tidak yakin atau pikiran kita yang sudah bernegatif thinking, tidak terbiasa dengan dunia luar dan tidak terbiasa pula berbicara di depan umum. Juga bisa dikarenakan lingkungan, seperti sering melihat keunggulan orang lain dan membanding-bandingkannya dengan diri sendiri, atau zaman sekarang menyebutnya dengan kata insecure. Siapa hayo yang biasanya suka insecure?! Lihat teman glowing aja insecure. Nggak PD karena kulit kusam? Rawat wajahmu dengan Fa*r & Lov*ly. Kandungan formula dan vit---eh, malah iklan. Oke, next.

Kesehatan mental harus benar-benar diperhatikan karena sangat berbahaya, berdampak hati, fisik, dan pikiran yang berujung bunuh diri. Kasus pembullyan bisa menyebabkan seseorang yang dibully mengalami depresi dan kesehatan mental yang terganggu sehingga dirinya trauma lalu mengidap penyakit Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), berakhir bunuh diri. Ngeri banget nggak, sih? Makanya jangan suka nge-bully, ya, kawan!

Contoh kasus penyakit mental yang berujung bunuh diri juga terjadi pada artis Korea dari salah satu member boyband Shinee, yaitu Kim Jonghyun. K-Popers pasti tau kasusnya, ye, kan?. Berbagai sumber mengatakan bahwa Kim Jonghyun merasa depresi dan tertekan karena memikirkan karier musiknya. Kemudian ia memilih mengakhiri hidupnya pada tanggal 18 Desember 2017 dengan menghirup gas monoksida dari briket batu bara yang dibakar sendiri. Sebelumnya ia pernah mengaku mengidap Seasonal Affective Disorder (SAD) saat diwawancara di Blue Night Radio 2015 silam.

Nah, Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau gangguan stres pascatrauma adalah gangguan mental yang terjadi setelah merasakan trauma pada masa lalu. Sedangkan Seasonal Affective Disorder (SAD) atau gangguan afektif musiman adalah sebuah gangguan mental yang dipengaruhi dengan perubahan cuaca.

Pada zaman generasi Z ini kesehatan mental dapat terganggu hanya karena media sosial. Entah dari komentar para netizen sampai chatting-an orang lain bahkan saudara sendiri. Anak muda yang masih di bawah umur sampai orang dewasa mayoritas hobi memainkan game online yang mengakibatkan kecanduan. Juga bisa menimbulkan penyakit nomophobia, loh. Maksud dari penyakit ini adalah ketakutan jika tidak memegang handphone. Jangan sampai seperti ini, ya, teman! Harus dibatasi, dong, dalam memakai gawai supaya nggak kecanduan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun