Mohon tunggu...
Rahma Fauziah
Rahma Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa semester 2 jurusan Ekonomi Syariah.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Intelektual dan Kepedulian Masyarakat SDN 16 Pondok Labu dalam Menyikapi Beragamnya Limbah yang Ada di Lingkungan

10 Juni 2024   06:00 Diperbarui: 10 Juni 2024   06:06 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Pemaparan materi kepada peserta didik/dokpri

Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai. Sampah organik bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan bahkan sampah bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. 

Tetapi sampah bila tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap hasil dari pembusukan sampah organik yang cepat. Sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai. 

Sampah anorganik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah karena sampah anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan tertimbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah.dampak bahaya terhadap lingkungan, limbah B3 dapat mencemari air, tanah maupun udara dan untuk kesehatan akan berdampak seperti, gangguan sistem pernapasan dan pencernaan, gangguan sistem tumbuh kembang anak, juga gangguan jaringan paru-paru dan hati. 

Penjelasan mengenai dampak sampah dari ketiga jenis sampah tersebut menggambarkan sangat berbahaya jika semua jenis sampah disatukan, tanpa dipilah terlebih dahulu. Selain itu, hal ini berdampak juga pada tempat pembuangan akhir yang akan sangat meningkat jika semua jenis sampah bersatu. 

Namun, kesadaran masyarakat terhadap pemilahan sampah masih rendah, hal ini dapat diakibatkan oleh kurangnya perhatian pemerintah terkait masalah sampah mengakibatkan masyarakat kurang mendapat edukasi dan pemahaman yang mendalam terkait permasalahan sampah yang sedang terjadi.

Masalah ini menyebar ke seluruh kalangan, baik pemerintah, masyarakat maupun sekolah yang ada di Indonesia, terutama di Ibukota Jakarta. tak terkecuali Sekolah Dasar Negeri Pondok Labu 16 Pagi, sekolah ini masih kurang dalam penyaluran edukasi dan sosialisasi kepada seluruh peserta didik terkait masalah sampah, bagaimana mengelola sampah, bagaimana mendaur ulang sampah, serta bagaimana pemilahan sampah yang benar guna meminimalisir penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA). 

Sosialisasi merupakan salah satu upaya yang dapat kita lakukan, dan kami sebagai perantara untuk semua  peserta didik memahami terkait masalah sampah yang ada di Indonesia. Langkah sederhananya yakni membudayakan 5R (reuse, reduce, recycle, replace, repair) untuk membangkitkan semangat peduli lingkungan dan pengelolaan sampah secara sederhana pada tingkat sekolah.

VI. Penutup

Hal objektif yang bisa penulis berikan terkait penelitian ini adalah inisiatif yang ada pada setiap masyarakat ternyata masih kurang dalam melihat isu limbah pada lingkungan sekitar mereka. Tidak hanya itu, dalam cara mengelola dan menangani limbah juga belum memenuhi tahapan yang sudah di regulasi kan dan sudah ditetapkan pada standar nasional. 

Buktinya masih ada yang tidak kompeten (walau tidak seluruhnya) tetapi beberapa dengan tidak pedulinya menyatukannya tanpa menghiraukan regulasi dan komposisi yang sudah ditetapkan. Hal ini dilakukan oleh beberapa golongan masyarakat yang lebih spesifiknya pada warga SDN 16 Pondok Labu.

Maka dari itu, dengan adanya penelitian kami, akan sangat diharapkan dan bisa diterapkan apa yang sudah kita lakukan pada SD tersebut bisa dipraktekan dan diimplementasikan dalam jangka panjang dan bisa memupuk rasa kesadaran masing - masing individu yang berdampak langsung dengan lingkungan sekitarnya.

Menggunakan konsep pendekatan interaktif dan visualis, tentunya diharapkan hal tersebut dapat mendorong minat audiens dalam menerima penyuluhan yang kami paparkan pada mereka. Hal ini dapat menjadi salah satu bahan kesadaran tahap awal akan isu lingkungan yang ada di sekitar  mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun