Bagaimana cara mensosialisasikan penanggulangan bencana melalui sandiwara radio? Penyiar radio dapat membuat keadaan dalam sandiwara tersebut dengan latar kejadian terjadinya suatu bencana. Kita ambil contoh, membuat latar gempa, maka dalam sandiwara radio dimasukkan efek suara gemuruh gempa. Bila terdapat dua penyiar radio, penyiar radio kesatu memerankan warga yang panik. Di sela kepanikan, penyiar radio kedua memerankan orang yang memberi kiat-kiat menghadapi bencana gempa kepada warga yang panik, seperti melindungi kepala, mencari jalan keluar terdekat, berlari ke ruang terbuka, dan lain sebagainya. Dengan begitu, pendengar radio mendapatkan informasi mengenai cara menanggulangi bencana gempa lewat sandiwara radio. Cara sandiwara radio untuk mensosialisasikan penanggulangan bencana seperti ini dapat dipraktekkan untuk bencana lainnya selain gempa, dengan mengganti latar , jenis bencana, dan kiat yang disampaikan.
Lewat radio, pendengar dapat pula mengetahui berita-berita perkiraan ancaman bencana. Melalui sandiwara radio , pendengar telah dibekali dengan ilmu penanggulangan bencana, sehingga paling tidak, pendengar memiliki kesiapan dalam menanggulangi bencana bila sewaktu-waktu bencana melanda.
Kesuksesan dalam menanggulangi bencana, tidak hanya bergantung pada BNPB, tetapi juga pada kesiapan warga masyarakat. Dengan adanya edukasi mengenai penanggulangan bencana melalui sandiwara radio, yang dapat didengarkan diberbagai pelosok nusantara, diharapkan semua lapisan masyarakat dapat mengetahui cara dalam menanggulangi bencana, sehingga ketika bencana terjadi, warga masyarakat memiliki kesiapan dalam menghadapi bencana. Dengan adanya kesiapan dari warga masyarakat dan bantuan dari BNPB, diharapkan bencana dapat ditanggulangi dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H