Mohon tunggu...
rahma fadilla
rahma fadilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi

Saya adalah Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi, di Universitas Pamulang. Saya ingin belajar bagaimana cara membuat serta mengupload berita dengan baik dan benar

Selanjutnya

Tutup

Love

Pacaran Membuat Bahagia Begini Faktanya

25 November 2024   17:30 Diperbarui: 25 November 2024   17:39 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Bekasi - Pada era modern seperti sekarang ini, berpacaran pada usia remaja merupakan hal yang cukup biasa. Biasanya hal ini terjadi disaat anak-anak menginjak usia remaja atau pada masa pubertas, sekitar umur 13 tahun. Mereka beranggapan bahwa “berpacaran” atau “memiliki pasangan” akan membuat hari-hari terasa lebih indah dan menyenangkan, lebih berwarna, dan lebih bahagia.

Faktanya, remaja mengalami stress karena “cinta” atau “pacaran” itu sendiri. Hal ini diakibatkan oleh emosi labil yang dimiliki oleh anak usia remaja. Tak hanya emosi yang masih labil, ada beberapa faktor yang menyebabkan ganguan strees tersebut, yaitu;

1.Ketidak sesuai harapan, atau terlalu menaruh ekspektasi yang tinggi terhadap pasangan.

2.Hubungan yang toxic

3.Merasa dihakimi, dibanding-bandingkan oleh orang lain.

Sebuah studi di Journal of School Health menunjukkan bahwa remaja yang berpacaran lebih rentan stres dibandingkan remaja yang tidak berpacaran. Studi tersebut juga mengatakan bahwa remaja yang tidak pacaran memiliki kesehatan mental, keterampilan sosial, dan kepemimpinan yang lebih baik, dikutip dari artikel CNN.

Tak hanya itu, pacaran pada usia remaja memiliki dampak negatif yang sangat berpengaruh, yaitu;

1.Kurangnya me time

Ini sangat berpengaruh pada kehidupan remaja. Terlalu terpaku oleh pasangan membuat remaja yang harusnya menjalani dan melakukan aktivitas yang menyenangkan diluar menjadi sedikit terganggu akibat pasangan yang terlalu mengekang, atau terlalu protektif.

2.Produktivitas menjadi menurun

Seperti pada poin pertama, terlalu terpaku atau memikirkan pasangan membuat pikiran jadi terlena dan suka melewatkan hal-hal yang penting bahkan menjadi kurang produktif dalam kegiatan yang akan dilakukan atau kegiatan yang biasa dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun