Mohon tunggu...
Rahmad wahyu jadmiko
Rahmad wahyu jadmiko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa tehnik informatika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

System Development Life Cycle dengan Metode Waterfall

18 Juli 2023   00:19 Diperbarui: 18 Juli 2023   00:55 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

**Kekurangan Metode Waterfall:**

- Kurang fleksibel terhadap perubahan kebutuhan atau perubahan yang mungkin terjadi di tengah perjalanan proyek.
- Pengguna tidak melihat hasil hingga tahap implementasi, sehingga umpan balik pengguna terlambat.
- Risiko besar jika terjadi kesalahan di awal, karena perubahan di tahap selanjutnya akan sangat mahal dan rumit.

**Kesimpulan:**

Metode Waterfall adalah salah satu metode tradisional dalam SDLC yang telah digunakan selama bertahun-tahun. Meskipun metode ini memiliki keuntungan dalam struktur yang jelas, pendekatan linear, dan kontrol kualitas, ia memiliki keterbatasan dalam fleksibilitas terhadap perubahan kebutuhan dan keterlambatan dalam umpan balik pengguna. Oleh karena itu, dalam situasi di mana perubahan sering terjadi atau persyaratan sistem belum sepenuhnya diketahui, metode SDLC yang lebih fleksibel seperti Agile mungkin lebih cocok untuk digunakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun