Ok, aku lanjutkan ya bang. Jelmaan surat Al-Mulk ini berkata pada malaikat munkar "aku ini kalamullah, berani-beraninya kamu sama kalamullah. Jika kamu memukul pemuda itu pasti mengenai aku juga, karna aku ada dalam hatinya." Karna tidak menemukan titik temu, ahirnya mereka berdua menghadap Allah. Dan yang dibenarkan oleh Allah adalah suratr Al-Mulk.
Ahirnya singkat cerita pemuda tadi lolos dari siksa kubur karna syafaat dari surat Al-Mulk, tapi yang ingin aku garis bawahi dari cerita ini adalah ternyata malaikat juga dibebani tanggungan hukum fiqh oleh Allah, karna apapun alasannya malaikat juga mahluk Mukallaf yang kategorinya dalam tatanan Allah SWT. Jadi, jika kita dilarang keras menyakiti seseorang penghafal Al-Quran maka malaikatpun sama demikian.
Karna penasaran, aku bertanya karangan siapa kitab itu dan judulnya apa. ternyata kitab itu dikarang oleh tokoh besar yang bernama Ibnu Katsir yang berjudul tafsir ibn Katsir.
Memang dikalangan akademisi teologi, hal semacam ini selalu memiliki daya tarik untuk selalu didiskusikan. Terutama untuk para santri. Karna kajian mengenai sesuatu yang abstrak kita butuh perangkat iman dalam dada masing-masing.
Gimana menurutmu bang? Tanya kepadaku
Abang harus sependapat dengan asumsiku, bahwa malaikat juga dibebani tanggungan hukum fiqh dan abang harus segera menghafal surat Al-Mulk agar malaikat ga berani macam-macam sama abang kelak dialam kubur.
Aku hanya tersenyum mendengarnya, tapi dari lubuk hati aku percaya dengan cerita dalam kitab yang ditulis oleh Ibn Katsir tadi. Bukan karna yang menyampaikan cerita itu juniorku ketika kuliah dulu sehingga aku harus bersikap primordialisme pemikiran. Sedikitpun tidak!
Tapi aku percaya, bahwa Ibn Katsir bukan hanya penulis kitab saja, melainkan beliau juga seorang ulama' dan sesuai sabda Nabi Muhammad ulama' adalah penerus para Nabi.
Bahwa Al-Qurna memiliki hak syafaat, akupun juga mengimani hal itu karna sabda Nabi Muhammad SAW adalah. Fainnallaha la yuaddiba qolban wa Alqurana (Allah tidak akan menyiksa hati yang membawa Al-Quran).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H