Mohon tunggu...
Rahmad Romadlon
Rahmad Romadlon Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Menulis Puisi, Artikel, Kata-kata Bijak, dan Motivasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ratu Semesta dalam Cermin Kecil

21 Januari 2025   18:02 Diperbarui: 21 Januari 2025   18:02 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sera adalah perempuan tiga puluh dua tahun yang, jika boleh jujur, menganggap dirinya hadiah paling istimewa yang pernah diberikan Tuhan pada dunia. Sebagai anak tunggal yang tumbuh dalam keluarga penuh kasih sayang, ia terbiasa menjadi pusat perhatian. Segala hal yang ia lakukan---dari langkah pertama hingga lulus kuliah dengan predikat cum laude---dirayakan bak kemenangan besar.

"Ibu bangga sekali sama kamu, Sayang," kata ibunya setiap kali Sera pulang dengan berita baru. Bahkan jika berita itu sekadar kenaikan gaji yang hanya sedikit lebih tinggi dari inflasi.

Ayahnya, seorang pengusaha sukses, tidak pernah absen menyebut Sera sebagai 'princess'-nya. Semua pujian itu membuat Sera tumbuh dengan keyakinan bahwa ia adalah kombinasi langka antara kecerdasan, kecantikan, dan kepribadian luar biasa.

Di kantor, Sera adalah sosok yang selalu hadir dalam setiap diskusi---meskipun tidak ada yang benar-benar memintanya. Dalam rapat, ia selalu mengangkat tangan terlebih dahulu, memastikan suaranya terdengar sebelum siapa pun sempat bicara.

"Sepertinya aku punya ide yang mungkin lebih efektif," katanya dengan senyum tipis. Tak peduli apakah ide yang ia utarakan sebenarnya sudah diutarakan orang lain sebelumnya, Sera selalu menyisipkan sentuhan personal yang membuatnya seolah lebih brilian.

Koleganya sering merasa kesal, tapi tak ada yang berani melawan. Sera pandai memainkan perannya sebagai perempuan 'unik' yang selalu tampak memiliki jawaban untuk segalanya. Dan jika ada yang mencoba menantang, ia akan membalas dengan senyuman manis dan kalimat pasif-agresif yang terdengar seperti nasihat bijak.

"Oh, aku ngerti maksud kamu. Tapi... mungkin lain kali coba pikirkan pendekatan yang lebih kreatif, ya? Biar nggak terlalu 'standar'," katanya dengan nada yang dibuat-buat rendah, seolah sedang berbicara dengan anak kecil.

Di luar pekerjaan, Sera adalah ratu media sosial. Feed Instagram-nya dipenuhi foto-foto yang diambil dengan hati-hati: secangkir kopi yang terlihat mahal, buku yang hanya dibuka halaman pertama, dan kutipan panjang tentang bagaimana "perempuan harus kuat dan berbeda." Setiap unggahannya selalu diakhiri dengan hashtag #NotYourOrdinaryGirl atau #DifferentBreed.

Komentar teman-temannya biasanya berbunyi: "Keren banget, Ser!" atau "Bener-bener panutan!" Tetapi, di balik layar ponsel, beberapa dari mereka hanya mengeluh sambil memutar mata.

"Dia pikir dia siapa, sih?" bisik salah satu teman kantornya, Tika, di pantry suatu hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun