Mohon tunggu...
Rahmad Romadlon
Rahmad Romadlon Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Menulis Puisi, Artikel, Kata-kata Bijak, dan Motivasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Iklan MSGlow Marshel Widianto X Babe Cabita Perspektif Teori Konstruksi Sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann

8 Mei 2024   22:04 Diperbarui: 8 Mei 2024   22:12 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: You Tube JURAGAN 99 vs SHANDY

Namun, kesannya masih terasa lebih berpusat pada representasi yang lebih berorientasi pada komedi dan viralitas daripada pada pesan tentang produk itu sendiri. Selain itu, penayangan iklan di Times Square tidak selaras dengan target konsumen MSGlow For Men dan terlihat lebih berorientasi pada komersial dan promosi belaka.

Analisis iklan ini dengan menggunakan konsep konstruksi sosial Berger dan Luckmann memberikan pemahaman untuk memahami bagaimana narasi tentang kecantikan dan maskulinitas diciptakan, dipertahankan, dan dikontruksikan dalam masyarakat (Ritzer, 2004). 

Pertama-tama, iklan ini menciptakan sebuah realitas sosial yang memberikan penekanan besar pada perubahan penampilan melalui penggunaan produk perawatan wajah. 

Penampilan awal yang "kusam, dekil, bahkan jelek" kemudian diubah menjadi tampan dan memukau setelah menggunakan produk tersebut. Konsep Berger dan Luckmann tentang realitas sosial yang diciptakan melalui interaksi sosial dan internalisasi norma kecantikan tercermin dalam narasi ini, di mana individu dihantui oleh citra diri yang tidak memenuhi standar kecantikan yang diterima dan berubah sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku (Bungin, 2011). 

Namun, di balik narasi ini, terdapat peran media yang kuat dalam membentuk dan mereproduksi realitas sosial tersebut. Iklan ini menunjukkan bagaimana media, melalui iklan, memainkan peran penting dalam membentuk persepsi dan kepercayaan diri individu terhadap standar kecantikan dan maskulinitas.

Sumber Gambar: You Tube JURAGAN 99 vs SHANDY
Sumber Gambar: You Tube JURAGAN 99 vs SHANDY

Representasi yang dibangun oleh media mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap bagaimana seharusnya penampilan dan identitas diri dipertunjukkan, sehingga memainkan peran kunci dalam pembentukan norma sosial terkait kecantikan.

Selain itu, iklan-iklan ini juga berfokus pada konsep reproduksi sosial, dengan pesan-pesan tentang bagaimana produk dapat mengubah penampilan seseorang dan menjadi bagian dari norma-norma kecantikan yang diterima secara sosial. I

klan-iklan ini menjadi bagian dari proses sosialisasi di mana individu yang belum menggunakan produk tersebut diajarkan untuk mengenali kekurangan pada penampilannya dan diberikan solusi untuk memperbaikinya sehingga norma-norma kecantikan yang ada tetap dipertahankan dan dikukuhkan. 

Namun, iklan-iklan ini juga menantang norma-norma sosial. Penggunaan model yang tidak sesuai dengan standar kecantikan yang diterima secara umum atau elemen komedi dapat dianggap sebagai provokasi terhadap norma-norma sosial ini.

Sebagai contoh, menggunakan kostum parodi atau menggambarkan model yang awalnya tidak menarik namun kemudian menjadi kurang menarik dapat menjadi upaya untuk mendobrak stereotip tentang standar kecantikan tradisional. Secara kolektif, iklan-iklan ini mengeksplorasi dinamika kompleks dari konstruksi sosial tentang kecantikan dan maskulinitas di masyarakat dan bagaimana media, termasuk iklan, berperan dalam membentuk, mereproduksi, dan terkadang menantang realitas sosial ini. Iklan-iklan ini mencerminkan kompleksitas identitas dan norma-norma sosial yang terus berubah dan diperdebatkan dalam masyarakat saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun