Mohon tunggu...
Rahmad Pujiansyah
Rahmad Pujiansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Status lajang Hobby membuat artikel dan musisi

Pedd : STM mesin hobby: membuat artikel/ blog & musisi karier : Juara III popsinger

Selanjutnya

Tutup

Nature

"Nabung Pohon Yuk!" Hutan di Ambang Kepunahan

8 Mei 2013   12:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:54 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerusakan lingkungan hidup adalah akibat dari ulah manusia, hutan-hutan lindung yang semula berguna untuk resapan air ternyata ditebang untuk kemajuan teknologi dan kemajuan industri, keseimbangan antara manusia dengan alam sekitarnya sudah tak sesuai lagi, mengakibatkan adanya bencana alam melanda manusia, yaitu banjir, longsor dan pemanasan global.

Hutan lindung berfungsi sebagai paru paru dunia, kini hutannya semakin kritis, hutan-hutan lindung semakin banyak ditebangi menggunakan alat teknologi chainsaw, pemanfaatan hutan bertujuan untuk kemakmuran hidup manusia, tetapi mereka tidak menyadari dampakdan akibat yang akan terjadi, apabila hutan-hutan di babat, tanah-tanah subur dikikis dan digali untuk penambangan, maka kehidupan margasatwa menjadi terusik, tak ada lagi pohon tak ada lagi cadangan makanan, kepunahan margasatwa langka diambang pintu.

Penambangan liar berpotensi merusak lingkungan hidup, bekas-bekas tambang dibiarkan begitu saja, tanpa menatanya kembali, sehingga pada saat hujan air bekas tambang mengalir deras ke sungai mencemari lingkungan.

Perkebunan berpindah-pindah yang dilakukan oleh sebagian penduduk menyebabkan makin banyaknya bukit-bukit yang gundul, menanam padi berpindah-pindah setiap tahun dengan tujuan mereka untuk mendapatkan tanah yang subur sehingga pohon-pohon yang ada di bukit-bukit mereka tebangi lalu di bakar, hal inilah yang menyebabkan semakin banyaknya bukit-bukit yang gundul dipingiran kota, Adanya pengalian tanah dipinggiran kota menggunakan excavator yang bertujuan untukdijual tanahnya diangkut ke kota untuk menimbun lokasi bangunan perumahan atau jalan, hal inilash menyebabkan tidak ada lagi resapan air dipinggiran kota sehingga banjir bandangmelanda kota dan ibukota.

Sejauh mata memandang yang terlihat hanya bukit-bukit yang ditumbuhi rumput-rumput ilalang serta semak-semak belukar, tak ada lagi pohon-pohon yang rindang, tak ada lagi orang-orang utan bergantungan di pohon, tak ada lagiterdengar kicauan burung-burung menyambut pagi sang surya menyinari bumi, yang ada terlihat hanya bukit-bukit yang gersang tanpa pepohonan dengan hembusan angin yang kencang dan nampak terlihat lukisan goresan bekas air hujan yang terukir membelah bukit menuju ke pemukiman penduduk

Pengambilan kekayaan alam, tanpa memikirkan keseimbangan dan melestarikan alamnya maka berdampak bencana alam akan datang menimpa kehidupan manusia disaat ini dan kehidupan manusia di masa mendatang. tak ada lagi ketenangan dalam kehidupan, setiap hujan datang maka banjirbandang pun datang menerjang.


Hampir diseluruh dunia dilanda banjirakibat tidak ada kepedulian manusiaterhadap lingkungan pelestarian hutan, Air hujan turun dengan deras mengalir ke sungai tanpa terbendung lagi dengan volume air yang sangat besar, banjir pun datang menggenangi seluruh pemukiman penduduk di desa, di kota dan di ibukota dilanda banjir dan erosi.

Bagaimana mengatasi banjir?

Manusia harus membuat lebih banyak lagi anak sungai atau kanal untuk menampung air hujan yang turun dari bukit ke sungai, dan menaman pohon di bukit-bukit yang gundul.

  1. menerapkan adanya hutan tanaman industri ( HTI ) kepada perusahaan yang menebang pohon.

  2. Melarang penduduk berkebun berpindah-pindah dan melarang menebang pohon di bukit dekat pemukiman penduduk

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Nature Selengkapnya
    Lihat Nature Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun