Mohon tunggu...
Rahmadoni Saputra
Rahmadoni Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif Program Studi Ilmu Hubungan Internasional di Fakultas ilmu sosial dan ilmu Politik Universitas Sriwijaya.

Saya Adalah mahasiswa yang aktif dalam berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian selama masa perkuliahan , kerap kali saya melakukan penelitian yang berkenaan dengan jurusan saya yakni ilmu hubungan internasional,sedangkan saya juga sering mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang fokus pada bidang pendidikan,saya memiliki hobi membaca dan travelling.saya memiliki kepribadian Yang friendly,Mudah dalam bersosialisasi dan beradaptasi serta memiliki jiwa leadership yang cukup tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jauh-Jauh dari NTB, Rombongan Kades dari Lombok Belajar Pengelolaan Lingkungan ke Plaju

5 Juni 2024   17:30 Diperbarui: 5 Juni 2024   17:35 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kilang Pertamina Plaju

Plaju, 5 Juni 2024 - Local Hero binaan CSR/TJSL Kilang Pertamina Plaju, semakin dikenal oleh masyarakat luas. Bu Jamiah, pengelola Kampung Toga di Kelurahan Plaju Ulu, dan Choirul Bahri (Kak Elonk) di Kelurahan Talang Putri, Selasa kemarin, (4/6/2024) menerima kedatangan tamu jauh dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Camat Lembar, Kabupaten Lombok Barat, bersama 10 Kepala Desanya, melakukan Studi Tiru untuk belajar pengelolaan lingkungan hidup dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat, seperti Bu Jamiah dan Kak Elonk.

Camat Lembar Agus Sutrisman, M.Kes mengatakan bahwa ia sangat disambut baik di kota Palembang dan Plaju, oleh bu Jamiah dan Kak Elonk. Agus mengatakan bahwa dia sangat tertarik dan tidak sabar untuk menerapkannya di kampung halamannya di Lombok.

"Melalui kunjungan ini, saya jadi belajar betapa pentingnya kreasi dan memandang sesuatu dari sudut pandang yang baru. Seperti teh herbal yang dibuat oleh Bu Jamiah yang memandang tanaman herbal bukan hanya bisa dikonsumsi biasa namun bisa diolah menjadi beberapa produk yang lebih menarik, dan juga kak Elonk sebagai pegiat lingkungan yang terus berinovasi dengan produk olahannya," ungkap beliau.

10 kepala desa tersebut ingin mencoba meniru dan menerapkan bagaimana kebijakan dan inovasi yang dilakukan di bu Jamiah di Kampung Toga, sekaligus memproduksi Eco-Enzym dengan memanfaatkan potensi lingkungan untuk diaplikasikan pada desa kampung halaman mereka.

Teh Herbal Bu Jamiah, jadi salah satu produk yang menarik perhatian para Kades. Produk yang pernah jadi salah satu suvenir di perhelatan G20 di Bali 2022 lalu, dibuat dengan memanfaatkan dedaunan toga yang ditanam di pekarangan rumah Bu Jamiah.

Bu Jamiah pun sangat senang menyambut tamu-tamunya, sehingga dapat bertukar pikiran dan dan mempromosikan kreativitas di Kecamatan Plaju untuk ditiru di Lombok.

"Kami juga senang kedatangan tamu-tamu dari jauh karena kami dapat mengenalkan salah satu kreasi dari tanaman herbal yaitu pempek yang diberi warna dari tanaman-tanaman yang ada disini, bahkan bisa memberikan buah tangan yang salah satu produk unggulan yaitu souvenir teh herbal khas dari sini,"  ucapnya.

Selain teh herbal, Bu Jamiah juga memproduksi Ecoprint dari tumbuh-tumbuhan yang ditanam di pekarangan rumahnya.

Atas dedikasinya pada lingkungan, Bu Jamiah dan Kak Elonk pun sering memperoleh penghargaan.
Bu Jamiah, pada momen Hari Kartini lalu, mendapatkan penghargaan Kartini kategori Lingkungan dari Pemprov Sumsel. Ia juga pernah mendapat penghargaan Kalpataru pada 2023 lalu. Selain itu, Jamiah Rizqi Herbal, brand UMKMnya, mendapatkan kategori Suvenir Terbaik pada Anugerah Desa Wisata Provinsi Sumatra Selatan pada 2023 lalu.

Adapun Choirul Bahri, yang akrab disapa Elonk, bercerita bahwa ia telah mengembangkan "Enzym Belimbing Wuluh" yang menghadirkan solusi bermanfaat untuk banyak masalah lingkungan. Dengan aktivitasnya yang sehari-hari ia dedikasikan untuk kelestarian lingkungan, Kak Elonk berhasil mengantarkan Kecamatan Plaju meraih Proklim Lestari yang pertama dari KLHK pada 2023 lalu.

Sejak tahun 2021, Kak Elonk melirik buah belimbing wuluh yang banyak tumbuh di Kecamatan Plaju. Lebih dari sekadar makanan, Kak Elonk pun mencoba melihat nilai tambah dari buah asam itu.

"Proses pembuatan Enzym Belimbing Wuluh memakan waktu lebih dari enam bulan, yang merupakan hasil dari dedikasi dan pengetahuan yang diperoleh dari literatur dan pelatihan pemanfaatan belimbing wuluh," kata dia.

Enzym Belimbing Wuluh ini kemudian diolah mendukung penguraian limbah tempe di Kelurahan Plaju Ulu, mampu mengurangi bau tak sedap yang muncul. Selain Eco-Enzym, kak Elonk juga terus berkreasi dan berinovasi dengan produk-produknya, sehingga dari tangan dinginnya jugalah tercipta cuka buah-buahan, deodorant spray.

Kak Elonk pun juga pernah mendapatkan Penghargaan Kalpataru dari Pemprov Sumsel pada 2022 lalu, dan beberapa kali diundang oleh pemerintah daerah dari Kabupaten kota lain untuk membagikan ilmunya seputar pengelolaan lingkungan dan iklim.

sumber : Kilang Pertamina Plaju
sumber : Kilang Pertamina Plaju
Binaan Kilang Pertamina Plaju

Dua lokasi yang dikunjungi rombongan Kades ini, merupakan binaan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju. Area Manager Communication, Relations & CSR, Siti Rachmi Indahsari mengatakan, Bu Jamiah maupun Kak Elonk merupakan Local Hero yang aktif dibina perusahaan melalui program TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan) Kampung Pangan Inovatif dan Program Kampung Iklim.

Melalui inisiatifnya yang menginspirasi, Bu Jamiah dan Kak Elonk telah menunjukkan kepada masyarakat betapa pentingnya memanfaatkan lahan secara produktif untuk tujuan lingkungan dan kesehatan.
"Kita memiliki visi dan mimpi yang sama dengan Kak Elonk dan Bu Jamiah. Dengan kecerdasan dan dedikasinya, dua local hero ini telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam membangun kesadaran akan pentingnya pelestarian alam di lingkungan sekitarnya," katanya.

Wujud Dukungan Pertamina Terhadap SDGs dan ESG

Buah hasil kerja keras Kilang Pertamina Plaju yang menggandeng kelompok teh herbal dalam program Kampung Pangan Inovatif itu, hingga mengantarkannya menjadi souvenir pertemuan konferensi G20, selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) keenam yakni menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua.

Tujuan SDGs yang dimaksud lebih spesifik pada target 6.3 dimana pada tahun 2030, diharapkan terjadi peningkatan kualitas air dengan mengurangi polusi, menghilangkan pembuangan, dan meminimalkan pelepasan material dan bahan kimia berbahaya, mengurangi setengah proporsi air limbah yang tidak diolah, dan secara signifikan meningkatkan daur ulang, serta penggunaan kembali barang daur ulang yang aman secara global.

Kilang Pertamina Plaju pun dengan demikian telah berhasil menjaga hubungan sosial dengan masyarakat melalui pemenuhan aspek Social sesuai kriteria ESG (Environmental, Social, & Governance) dalam memberikan ruang dan menciptakan wahana berdaya pasca pandemi Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun