Mohon tunggu...
Rahmadila Wulandari
Rahmadila Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - English Literature Student

Try my best

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Negatif Gadget bagi Anak Sekolah Dasar

15 November 2021   22:18 Diperbarui: 27 November 2021   09:45 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi pandemi seperti saat ini, menjadikan berbagai kegiatan yang semula luring menjadi daring, salah satunya adalah kegiatan belajar mengajar di sekolah. Pada saat ini sekolah dari berbagai kalangan dan tingkatan di laksanakan secara daring atau biasa disebut dengan sekolah dari rumah. Sekolah dari rumah ini menjadikan para siswa, siswi, mahasiswa, mahasiswi, dan tenaga pengajar dituntut untuk memiliki gawai atau gadget yang mumpuni untuk dilengkapi dengan berbagai aplikasi penunjang berlangsungnya sekolah daring. 

Begitu halnya untuk siswa dan siswi sekolah dasar, karena kondisi yang darurat seperti sekarang ini, murid-murid sekolah dasar pun bersekolah secara daring dengan gadget yang mereka miliki. Akibatnya, banyak anak-anak dibawah umur lingkungan rumah saya yang memiliki gadget, tetapi kurang sadar akan tujuan mereka diberi gadget tersebut. Dan beberapa dari mereka menjadi kecanduan terhadap game online, karena kurang sadar akan kegunaan gadget yang mereka miliki saat ini.

Akibat dari kecanduan terhadap game online tersebut, beberapa dari mereka menjadi mudah marah saat diberi nasihat, apalagi ketika gadgetnya disita karena terlalu sering bermain game online hingga lupa waktu, mereka bisa sangat marah dan itu bukan amarah yang seharusnya dimiliki oleh anak-anak usia sekolah dasar. Pada umumnya saat anak-anak dimarahi atau barangnya disita, mereka akan menangis dan merasa takut pada orang tua mereka, bukannya berbalik marah dan menatap tajam mata orang tua mereka.

www.freepik.com
www.freepik.com
Hal itu juga menjadikan anak-anak malas untuk belajar dan mengerjakan PR, karena mereka lebih senang bermain game online dengan kawan-kawan mereka. Selain itu, dengan dikenalnya game online di kalangan anak-anak sekolah dasar dapat menjadikan mereka kehilangan masa bermain yang indah seperti bermain sepak bola, kejar-kejaran, petak umpet dan berbagai permainan yang menyenangkan lainnya. Jika hal itu terus dibiarkan, lama-lama mereka hanya akan bermain dengan teman yang memiliki gadget dan game online saja, pada akhirnya dapat menyebabkan para anak-anak memiliki sikap membeda-bedakan teman, kurang hormat pada kedua orang tua dan masyarakat sekitar.

Jika perilaku negatif tersebut dibiarkan terus-menerus, maka akan ada pengingkaran terhadap Pancasila sila ke-2 yaitu, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Mengapa pengingkaran itu terjadi?, karena anak- anak sekolah dasar akan memiliki sifat membeda-bedakan teman yang dilatar belakangi oleh kepemilikan terhadap gadget dan game online. Jika hal ini terus berlanjut akan ada pula pengingkaran pada Pancasila sila ke-3 yaitu, Persatuan Indonesia. Karena tidak ada hubungan yang baik diantara anak-anak Sekolah Dasar tersebut dan orang tua dengan para anak-anaknya, seperti anak-anak yang kurang menghormati kedua orang tua mereka.

Selain adanya pengingkaran pada nilai-nilai Pancasila, perilaku akibat dampak negatif tersebut juga tidak sesuai dengan isi Surah Al-Hujurat Ayat 13 dan Al-Isra` Ayat 23.

QS. Al-Hujurat Ayat 13

m.merdeka.com/quran
m.merdeka.com/quran

Artinya          : “Hai manusia, Sungguh kami sudah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, lalu kami menciptakan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui .”

QS. Al Isra` Ayat 23

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun