Mohon tunggu...
Rahmadian Fuad
Rahmadian Fuad Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mencari Taring Si Telik Sandi

21 November 2017   09:05 Diperbarui: 21 November 2017   09:10 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai Pemuda Indonesia yang cinta akan tanah airnya,pasti tidak mau kalau bangsanya itu menjadi bangsa yang jatuh,saya menyoroti beberapa bulan belakangan ini terdapat sebuah kenyataan yang bertentangan dengan hakikatnya.Apakah itu?yakni mulai masuknya sebuah era "keterbukaan" di bidang telik sandi Indonesia. Berdasarkan dengan realita yang ada pernah suatu hari saya melintas di daerah jakarta selatan tepatnya di kawasan Pejaten.Saat melintas di jalan raya tersebut,saya merasa terkejut dengan sebuah bangunan yang dalam rentang 2 tahun kebelakang ini bertemakan warna "abu-abu".Sebuah warna yang jarang,punya kesan tersendiri dan cenderung tidak "memihak"karena keberadaanya diantara hitam dan putih.

Kini bangunan tersebut bertemakan warna bendera kebanggaan bangsa kita,merah putih dan telah banyak mengalami renovasi dari segi dekorasinya,jauh dari kesan misterius dan tertutup dan cenderung lebih terkesan mengumbar. Disana setelah saya perhatikan lebih detail dari seberang jalan,saya mendapati logo suatu institusi telik sandi andalan Negara kita yang dibuat timbul dan sangat besar,seakan "menantang lawan-lawan"nya. Logo tersebut menghadap ke atas dengan jelasnya.sejenak saya terdiam dan berpikir,"apakah ini yang  mereka maksud bahwa saat ini telik sandi memasuki era keterbukaan?".

Walaupun saya tidak mengetahui secara detail dan khusus tentang telik sandi,namun sebagai orang indonesia yang awam otomatis jika di benaknya muncul kata telik sandi,maka yang muncul adalah sesuatu yang serba anonim,rahasia,tertutup,senyap dan tidak berjejak.Namun dengan melihat kenyataan yang ada,saya sangat kecewa dan menyayangkan,apakah telik sandi telah kehilangan "jati diri" dan "taring"nya?

Saya mempunyai asumsi bahwa sangatlah lucu jika dibandingkan dengan misalnya saja sebuah pabrik narkoba atau basis markas suatu jaringan teroris yang mana 2 sesuatu ini sangat dipandang masyarakat sebagai hal yang jahat dan ini jauh lebih "rahasia" dari pada institusi "pemusnah"nya.Tidak bisa dipungkiri bahwa kenyataan yang terjadi begitu adanya.

Ingatlah satu hal,bahwa sebuah negara mempunyai "jantung".Dan "jantung" tersebut adalah institusi telik sandinya,sangatlah mudah untuk meruntuhkan suatu negara dengan fakta seperti yang dialami di negara kita saat ini,otomatis dengan terjadinya realita seperti ini akan merubah perspektif masyarakat dan bahkan pihak oposisi yang akan semakin menganggap remeh dan menganggap lemah institusi tersebut.Bahkan saya pernah mendengar kata-kata dari petinggi institusi tersebut bahwa "tidak lah mengapa orang luar mengetahui "fisik" kita (bangunan,personil,dll),yang penting tidak tahu dengan kegiatan yang kita lakukan".

Lalu apakah fungsinya sebuah "kedok" jika bentuk fisik mereka saja bisa diketahui orang awam bahkan oposisinya?menurut saya cepat atau lambat pasti akan menghambat dalam melakukan kinerja institusi tersebut.Jika teringat masa pemimpin-pemimpin terdahulu memimpin Institusi ini.Sangatlah kental sekali kesan kerahasiaan,ketertutupan dan anonim,mereka sangat memegang teguh nilai nilai serta prinsip telik sandi.Menurut saya inilah yang seharusnya dipertahankan,karena jika dibiarkan dalam jangka panjang akan mengakibatkan sebuah ancaman dan bahaya pada keselamatan dan keamanan negara kita tercinta ini.

Untuk menjadi atensi masyarakat,bahwa dari zaman dahulu sekalipun,telik sandi merupakan suatu bidang yang "sakral".bidang ini lah yang selama ini berperan besar menjaga keutuhan NKRI dari segala ancaman dan bahaya yang datang.Dengan kerahasiaan dan ketertutupannya lah mereka bisa bekerja dan menghasilkan suatu efek yang baik bagi bangsa dan negara kita.Saya mengajak masyarakat  untuk lebih kritis dan tidak apatis terhadap segala sesuatu yang dinilai telah menyimpang  dari hakikatnya.Saya sangat yakin bahwa tidak satu orang masyarakat pun yang ingin bangsa dan negaranya ini menjadi tidak berdaya dan hancur karena persoalan yang bisa dianggap "lucu" ini.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun