Every generation needs regeneration - Charles H. SpurgeonÂ
Sekarang adalah waktu yang tepat bagi Anda memulai Wisata Berbasis Regeneratif
Mengapa Harus Beralih ke Regeneratif?
Kerusakan dan pemanasan global yang melanda bumi tidak hanya berdampak pada lingkungan itu sendiri, namun termasuk makhluk hidup yang ada di dalamnya khususnya bagi hewan yang telah terancam punah.Â
Berdasarkan laporan dari Economic Impact & Global Trends yang dirilis World Travel and Tourism Council (WTTC), terdapat model pariwisata yang menyeimbangkan alam dan manusia yang dikembangkan oleh salah satu hotel di Ninh Van Bay, Vietnam. Di sana, sebagian penghasilan menginap disisihkan untuk mendukung keberlangsungan hidup Monyet Lutung Ekor Hitam yang nyaris punah. Lalu, bagaimana dengan Indonesia yang memiliki beragam spesies endemik?
Munculnya pandemi COVID-19 telah meruntuhkan sektor pariwisata di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Tidak hanya industri pariwisata, perjalanan internasional juga mengalami penurunan dan beralih pada mode perjalanan yang memakan waktu lebih lama seperti mobil, kereta api, sepeda, atau berjalan kaki.Â
Jika melihat dari 'kacamata' alam, momen ini merupakan waktu yang tepat bagi Indonesia untuk melahirkan kembali lingkungan yang telah rusak. Dari hasil survei oleh Kumparan, sebanyak 77% wisatawan Indonesia pun turut memilih untuk traveling yang lebih ramah lingkungan.Â
Untuk menjawab keinginan wisatawan tersebut, beberapa perusahaan di industri pariwisata di Indonesia telah mengambil kesempatan untuk kembali melakukan travelling yang lebih baik daripada sebelum terjadinya kasus Covid-19 agar lebih ramah lingkungan, lebih bijaksana, dan tidak terlalu ramai melalui konsep perjalanan regeneratif.
Meskipun demikian, perjalanan regeneratif masih harus mencari solusi untuk emisi karbon yang dihasilkan oleh perjalanan udara. Emisi karbon yang semakin tinggi menyebabkan kenaikan suhu bumi dan cuaca yang tidak menentu dan berakibat pada berubahnya kondisi iklim untuk menanam beberapa tanaman pangan di banyak tempat di Indonesia.Â
Hal tersebut dapat Anda lakukan melalui dukungan terhadap alam melalui penghasilan yang Anda sisihkan untuk kelahiran alam kembali menjadi lebih baik.
BestHostels Indonesia Mengusung Konsep Regenerative Travel Untuk Selamatkan Lingkungan
BestHostels Indonesia merupakan perusahaan teknologi penyedia layanan pemesanan akomodasi hostel, bunkbed, dormitory room, capsule hotel, akomodasi yang bersifat sharing, guesthouse dan home stay yang tersedia melalui website www.besthostels.co.id ataupun aplikasi app store dan play store.
 Tidak hanya ramah di kantong, BestHostels Indonesia kini juga berkomitmen untuk menjadi platform pemesanan akomodasi yang ramah lingkungan dengan mengusung regenerative travel.
Tepat pada tanggal 22 April 2022 lalu, seluruh dunia memperingati Hari Bumi atau yang sering disebut dengan Earth Day. Momen ini digunakan oleh banyak industri, termasuk industri pariwisata atau travel, untuk menggaungkan isu menjaga kelestarian lingkungan.Â
Umumnya dalam rangka menjaga kelestarian bumi, para pelaku pariwisata akan berbondong-bondong untuk menerapkan konsep eco-travel dan sustainable travel pada bisnisnya. Tapi tahukah Bestpackers kalau kedua konsep ini saja masih belum cukup untuk menjaga lingkungan.
Eco-Travel dan Sustainable Travel
Eco-travel dan sustainable travel menjadi dua konsep yang selalu digaung-gaungkan ketika kita membicarakan mengenai kelestarian lingkungan. Meski begitu, sebenarnya keduanya memiliki definisi yang berbeda, lo.
Eco-travel merujuk pada kegiatan wisata untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kesadaran akan pelestarian lingkungan sekitar. Ketika melakukan eco-travel maka kegiatan traveling yang kamu lakukan akan berfokus pada kelestarian alam.
Sementara, sustainable travel atau dikenal juga sebagai wisata berkelanjutan adalah konsep wisata di mana turis tidak hanya mengunjungi suatu tempat sebagai seorang wisatawan saja. Namun juga berusaha membuat dampak positif terhadap lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi dari daerah tujuan wisata.Â
Jadi, selain menjaga lingkungan, sustainable travel juga mengajak kamu untuk ikut menjaga kehidupan sosial dan budaya serta ekonomi penduduk setempat, seperti melihat pertunjukan tari daerah, mengunjungi situs budaya, atau membeli oleh-oleh dari UMKM setempat.
Â
Namun, kedua prinsip tersebut hanya bisa dioptimalkan untuk menjaga lingkungan yang sehat agar tidak rusak. Nah, permasalahannya bagaimana cara traveling yang tepat untuk lingkungan yang telah rusak?
Mengenal Regenerative Travel
Dalam rangka menanggulangi dan memulihkan kembali lingkungan yang telah rusak, para ahli pariwisata bersama dengan pemerintah telah mulai menggarap pariwisata regeneratif atau dapat juga disebut regenerative travel. Â Konsep wisata ini merupakan konsep yang paling tepat untuk digunakan pada masa sekarang ini.Â
Pasalnya, regenerative travel merupakan konsep wisata yang bertujuan tidak sekadar menjaga sumber daya alam, namun juga ikut serta dalam memperbarui sehingga dapat meregenerasi sumber daya yang telah rusak. Selain dari memperbaiki kerusakan pada lingkungan, konsep pariwisata regeneratif juga secara aktif meningkatkan perekonomian dan sosial masyarakat.
Caranya dengan menciptakan kondisi yang baik bagi mereka untuk turut berkembang dan bekerja berdampingan dengan alam, bukan merusaknya, untuk melestarikan ekosistem dan menciptakan dampak positif. Karena dianggap sebagai konsep yang paling tepat, maka pemerintah mulai menyuarakan konsep pariwisata regeneratif ini di Indonesia.
BestHostels Indonesia pun turut mengambil kerja nyata dalam aksi berkelanjutan di industri hospitality dan akan terus menerapkan konsep ini ke dalam segala aspek bisnis yang dijalankan. Bahkan di tahun ini, BestHostels Indonesia telah mengambil langkah nyata untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencanangkan pariwisata regeneratif.
BestHostels Indonesia percaya bahwa setiap orang memiliki peran dalam melindungi dan meregenerasi lingkungan untuk kepentingan bersama dan generasi mendatang. Dengan mengambil setiap kesempatan yang datang, BestHostels Indonesia menyebarkan upaya regeneratifnya kepada anggota tim, tamu, dan partner untuk mengubah pikiran dan menginspirasi semua orang melalui inisiatifnya sendiri, dengan banyak lagi yang akan datang.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H