Tim Pelaksana Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Agronomi dan Hortikultura (PPK Ormawa Himagron), Fakultas Pertanian, IPB University telah melaksanakan program AGRISENA NGARIUNG #3: Sustainable Feed Production pada Minggu (10/9). Tim pelaksana PPK Ormawa Himagron membawa 5 program besar mulai dari Sustainable Agriculture, Post Harvest, Sustainable Feed Production, Agribusiness, dan SDG’s. Kegiatan ini termasuk ke dalam program besar Sustainable Feed Production yang di mana dalam kegiatan tersebut terdapat praktik memformulasikan pakan komplit untuk ternak secara spesifik dan membuat pakan.
Pelaksanaan kegiatan praktik sustainable feed production diikuti oleh pemuda di kelurahan bubulak. “Melalui praktik ini diharapkan pemuda mendapat pengetahuan mengenai pakan ternak secara umum, cara memformulasikan pakan komplit untuk ternak secara spesifik, dan sasaran dapat membuat pakan untuk digunakan pada ternak”, ujar Handi selaku pengisi materi dan penanggung jawab pelaksanaan praktik sustainable feed production. Sebelum pelaksanaan praktik, pemuda mendapatkan pendahuluan terkait pengertian pakan, nutrisi dalam pakan, kebutuhan ternak mulai dari bahan kering (BK), protein kasar (PK), energi (TDN). Terdapat sesi trial & error yaitu pelatihan cara perhitungan sederhana berdasarkan 2 jenis pakan secara manual dengan menggunakan perhitungan square method, pelatihan memformulasikan ransum secara sederhana dengan aplikasi Microsoft Excel, dan formulasi skala industri menggunakan aplikasi Wenfeed dan Solver.
Sesi trial & error dilanjutkan dengan sesi praktikum pembuatan pakan ternak fermentasi atau yang disebut silase. Pemuda bersama tim pelaksana PPK Ormawa Himagron membuat silase menggunakan rumput gajah dan rumput thailand yang sudah dihancurkan menggunakan chopper. Praktik dilakukan mulai dari persiapan alat dan bahan hingga pengemasan silase dalam silo, yaitu wadah berbentuk drum untuk menyimpan silase.
“Penyediaan pakan seperti ini sangat berpotensi, karena memang permasalahan dalam bidang peternakan adalah terkait penyediaan pakan. Jika persediaan pakan bisa diawetkan seperti ini maka ketersediaan pakannya dapat diperhitungkan dengan jumlah yang tepat dalam satu kali produksi, sehingga peternak tidak harus bingung untuk penyediaan pakan setiap harinya, seperti rumput yang harus dicari setiap hari sebelum diberikan pada ternak.” ungkap Budi Raharjo salah satu peserta AGRISENA NGARIUNG #3.
Tim pelaksana berharap melalui program AGRISENA NGARIUNG #3 dapat diterapkan formulasi dan pembuatan ransum oleh pemuda dan masyarakat Kelurahan Bubulak. Pemberian pakan sesuai kebutuhan menjadikan kebutuhan pakan ternak terpenuhi dan meningkatkan produktivitas ternak.
