Novel Chemistry merupakan salah satu novel karya sastrawan Indonesia, Akhmad Sekhu. Pria kelahiran 1971 ini merupakan seorng penulis di beberapa media massa dan karya kesusastraan lainnya seperti novel, puisi, sajak, dan lain sebagainya. Karya yang ia tumpahkan selama beberapa waktu di Jakarta dan Tegal ini memiliki tebal sebanyak 324 halaman. Buku yang diterbitkan oleh penerbit Bubble Books ini diterbitkan pada tahun 2018.
Cerita ini berhasil menggugah para pembaca terlarut dalam cerita yang dikarang oleh Akhmad Sekhu. Novel yang terbagi dalam 12 bab ini menuai banyak sekali pujian. Diantaranya Eddy D. Iskandar, seorang novelis legendaris yang ikut mengomentari buku dengan cover berwarna krem ini. Ia berpendapat bahwa Novel Chemistry ini berhasil membuat para pembaca mengikuti alurnya dari awal sampai akhir. Selain itu, Akhmad Sekhu juga mengangkat sebuah peristiwa kehidupan yang tidak semua orang tahu tentang kehidupan masyarakat lainnya.
Kisah ini bermula dari seorang perempuan yang bernama Aura, yang mulai beranjak dewasa. Pada usianya yang ke 14, Aura mulai mengalami menstruasi untuk pertama kalinya. Ia sempat ketakutan atas apa yang terjadi, hingga ia memberi tahu ibunya dengan penuh ketakutan. Tapi ibunya mengatakan bahwa ia sudah menginjak usia dewasa, dan ibu dari Aura tersebut mengatakan bahwa hal tersebut adalah hal yang normal. Sejak dari situlah, ia sudah memasuki fase akil balig.
Sejak menstruasi tersebut, ia mulai memiliki ketertarikan dengan lawan jenis, yang Bernama Baskara. Baskara adalah orang pertama dalam hidup Aura yang membuat dirinya jatuh cinta. Ada suatu masa, dimana si Hendra menghadang jalannya Aura ke suatu tempat. Lalu, si Baskara mengajak berantam kepada Hendra. Sosok heroik tersebutlah membuat si Aura jatuh cinta. Pada suatu hari, Aura dan Baskara melakukan temu janji di ladang tebu. Bagi konteks anak desa dalam cerita tersebut, ladang tebu adalah tempat terbaik untuk bertemu bagi muda-mudi.
Hingga tiba saatnya, temu janji tersebut direalisasikan oleh Baskara, di ladang tebu. Aura yang tersipu malu dengan sosok Baskara. Ketika Baskara hendak memotong batang tebu, ia terpeleset jatuh dan menindih tubuh Aura. Insiden tersebut dilihat oleh teman-temannya, si Hendra beserta teman-temannya. Mereka membuat tuduhan kepada mereka berdua bahwa mereka telah berbuat zina. Mendengar hal tersebut, kepala desa tersebut menjatuhkan hukum adat berupa hukum cambuk dan diarak oleh warga setempat dan dipermalukan, serta si Aura diasingkan di Gudang belakang rumah selama setahun. Sebenarnya ini adalah akal-akalan Hendra, karena Ketika Hendra menyatakan cinta kepada Aura, ia menolak dan berpaling ke Baskara.
Akibat konsekuensi dari tindakan mereka, Aura mengalami gangguan jiwa berat yang disebut skizofrenia, dan mengalami halusinasi selama ia berada di gudang ladang tersebut. Namun karena implikasi itulah, Aura memiliki kreativitas tinggi dan ide-ide yang cemerlang, yang mengantarkan dia ke jenjang karir yang gemilang. Aura sendiri bekerja di salah satu perusahaan biro periklanan ternama di Jakarta.
Minggu demi minggu, bulan demi bulan, tahun demi tahun berlalu. Hingga suatu saat, Aura secara tidak sengaja menemukan sebuah puisi yang berjudul “Pulang” karya Baskara. Setelah ia membaca puisi dan menyadari bahwa karya tersebut milik Baskara, ia bertekat untuk pulang ke kampung halamannya untuk menyambangi teman kecilnya, Baskara. Namun naas hampir menghampirinya, ia malah menemui Hendra yang memiliki niat jahat untuk menculik dan memperkosanya.
Sekembalinya ia ke Jakarta, Aura secara tidak sengaja bertemu dengan Baskara dalam sebuah pertemuan pengajian. Baskara yang semula ingin melamar dan menikahi Aura, namun kandas karena keduluan dengan Hardi yang ingin melamarnya. Hardi merupakan salah satu temannya, dan ternyata ia sudah memiliki rasa mencintai yang sangat tinggi. Bahkan ibunya Aura pun, telah memberikan izin untuk anaknya (Aura) dipinang oleh Hardi.
Bagaimana kelanjutannya nasib si Aura setelah menikah? Lalu bagaimana pula Baskara yang telah berusaha untuk meminang hatinya Aura walau terlambat? Kamu bisa membaca file berikut, atau kamu bisa membelinya di toko buku secara daring.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H