Setibanya di pulau tersebut, Elsa sang asisten koki mengajak jalan-jalan mengelilingi pulau tersebut untuk memberikan jaminan bahwa makanan yang dibuat 100% dari pulau tersebut. Setibanya makan malam, mereka dijamu dengan mewah hingga makanan "terakhirnya".
Film ini diproduksi pada tahun 2022, dan disutradarai oleh Mark Mylod. Mark Mylod sendiri merupakan seorang sutradarawan yang terkenal dari Inggris Raya. Ternyata, ia juga merupakan seorang sutradarawan pada karyanya sendiri yang berjudul HBO Game of Thrones, sebuah serial di kanal HBO. Dan ternyata, ia juga masuk ke dalam salah satu sutradara yang sering diulas di IMDb. Meskipun genre film ini termasuk horor komedi, tapi baru ada film dengan genre horor komedi yang menyajikan secara glamour.Â
Biasanya, film dengan genre komedi selalu bernuansa hal-hal yang berkaitan dengan masa lalu, atau juga berkaitan dengan mistis. Namun demikian, film ini berbeda dari genre yang serupa. Nuansa mencekam dibuat dari tim pemilik restoran, sehingga perjamuan makan malam serasa eksklusif.Â
Film ini merupakan cerminan representatif kaum berduit dalam penghidangan makanan. Kalau kita lihat kembali dalam film tersebut, sebenarnya Slowik, Sang koki memiliki dendam dan amarah ia tuangkan dalam bentuk sajian-sajian makanan. Setiap makanan yang disajikan itu mengandung makna tersendiri pada setiap hidangan makanannya.Â
Maka dari itu, pada saat film ini ditayangkan, Sang koki menyampaikan sebuah narasi yang mengandung makna filosofis dalam sepiring atau semangkuk hidangannya yang kaya akan gizi.Â
Dimulai dari makanan yang bernama Amuse-Bouche, lalu dilanjutkan The Island, Breadless Bread Plate, Memory, The Mess, Man's Folly, dan ditutup dengan S'mores yang menjadi hidangan pencuci mulut sekaligus "berakhirnya" mereka disana.Â
Kurang lebih ada 6 hidangan makanan yang disajikan. Setiap hidangan yang datang, ada saja "drama" yang muncul. Dari roti yang menggambarkan "aib" setiap tamu, adegan potong jari, hingga salah satu tokoh utama gantung diri.
Kelebihan dari film The Menu ini adalah sang pencipta film berhasil membawakan penonton untuk tetap melihat film tersebut sampai selesai. Terdapat nuansa horor yang mencekam dari segi pewarnaan (color grading) yang serba gelap karena diceritakan dalam film tersebut pada malam hari. Selain itu, sang pencipta film berhasil membuat orang tercengang karena alur ceritanya yang plot twist.Â
Dari perspektif penulis, film ini tidak membosankan. Mengapa demikian? Menurut penulis, film ini tidak menyajikan plot yang monoton, terdapat sedikit sensasi yang mencekam dan sedikit menggelitik. Film ini berhasil mendapatkan 80% rotten tomatoes, bahkan sampai 90%-95% dari pengguna rotten tomatoes, situs untuk mengulas film.Â
Film ini berhasil menggandeng dua genre sekaligus, antara genre horor dan komedi. Dibanding film dengan genre american horror comedy lainnya, film ini berhasil membuat para penonton merasakan ketegangan dan humor dalam waktu yang bersamaan. Saking menariknya cerita ini, ada sebuah jurnal keluaran tahun 2023 gubahan Frisnatiara yang membahas tentang film ini menggunakan analisis semiotika.
Dalam penokohan di film ini, dari perspektif penulis, film ini juga menggambarkan bagaimana angkuhnya para kaum borjuis dalam perjamuan makan malam, yang diperankannya oleh masing-masing karakter di film tersebut.Â