Mohon tunggu...
Siti Rahma Devina
Siti Rahma Devina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Ekonomi Moneter dan Fiskal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mendorong Masa Depan Hijau: PMK 8 Tahun 2024 dan Insentif Pajak untuk Kendaraan Listrik

4 November 2024   12:30 Diperbarui: 4 November 2024   12:35 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyuluh Pajak Ahli Pertama Bapak Imaduddin Zauki, pada Webinar Tax Edu Series Episode 17

Tak hanya berdampak pada masyarakat kelas menengah ke atas, insentif ini juga memiliki potensi besar untuk meningkatkan aktivitas ekonomi di kalangan masyarakat umum. Penurunan PPN diharapkan membuat harga kendaraan listrik lebih terjangkau, sehingga memperluas jangkauan pengguna dan mempercepat peralihan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik.

Pajak Sebagai Instrumen Perubahan Sosial dan Lingkungan

Imaduddin menutup sesi dengan menggarisbawahi pentingnya pajak sebagai instrumen perubahan. Dengan kebijakan seperti PMK 8 Tahun 2024 dan pajak karbon, pajak bukan lagi hanya soal keuangan negara, tetapi juga alat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. "Kebijakan ini adalah langkah nyata untuk membangun kesadaran kita semua tentang pentingnya menjaga lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih hijau."

Antusiasme Peserta dan Masa Depan Pajak Berkelanjutan

Di penghujung acara, para peserta tampak antusias dan banyak yang menyatakan bahwa kebijakan ini menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam memperjuangkan ekonomi hijau di masa depan. Tax Edu Series episode kali ini membuktikan bahwa pajak memiliki peran yang jauh lebih besar dalam membentuk masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun